·
Validitas berarti sejauh mana
kecermatan atau ketepatan
instrument pengukur dalam melakukan fungsi ukurnya.
·
Suatu alat ukur memiliki validitas
tinggi jika pengukuran tersebut menjalankan fungsi ukurnya atau memberikan
hasil ukur yang tepat atau akurat sesuai dengan maksud yang dikenakan pada
pengukur tersebut.
·
Uji validitas dapat dilakukan dengan
menghitung korelasi antara skor masing – masing butir pertanyaan. (Pertanyaan
tdk valid, dapat diubah (bila pertanyaan tersebut sangat penting) dan dapat
dihapus)
- solusi
Sebelum dilakukan pengolahan data untuk menguki butir – btir pertnyaan,
dengan menghitung total X
Gunakan menu transform
** korelasi sdh signifikan di level 0.01
* korelasi sdh normal di level 0.05
Semua butir pertanyaan mempunyai nilai Sig. …… ini berarti H0 ditolak untuk semua butir
pertanyaan. Jadi semua butir pertanyaan valid
·
Uji validitas
:pengujian yang dilakukan untuk mengetahui apakah suatu instrument alat ukur telah
menjalankan fungsi ukurnya.
·
Mengukur validitas
dapat dilakukan dengan 3 cara :
a.
Melakukan korelasi
antar skor butir pertanyaan dengan total konstruk atau variabel, dilakukan pada
masing – masing skor autonomi1, autonomi2, autonomi3, dan autonomi4 dengan
total skor AUTONOMI. Hipotesis yang diajukan :
H0 : skor butir pertanyaan
berkorelasi positif dengan total skor konstruk.
H1 : skor butir pertanyaan
tidak berkorelasi positif dengan total skor konstruk.
Pengujian
signifikansi dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan r tabel untuk
degree of freedom (df) = n – 2, dalam hal ini n adalah jumlah sampel. Untuk
menguji apakah masing masing indikator autonomil sampai autonomi4 valid atau
tidak, kita lihat tampilan output Cronbach Alpha pada kolom Correlation Item –
Total Correlation baik untuk konstruk AUTONOMI dan ROUTINE. Bandingkan nilai
Correlation Item – Total Correlation dengan hasil perhitungan r table. Jika r
hitung lebih besar dari r table dan
nilai positif maka butir pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan valid.
Untuk indikator konstruk AUTONOMI nilai r semua di atas nilai r table maka
disimpulkan semua indikator valid.
Selain
membandingkan r hitung dengan r table, uji siginifikansi dapat dilakukan lewat
uji t dengan prosedur :
1. Ambil
sembarang r hitung,
2. Hitung
nilai t hitung dengan rumus :
t
=
3. Untuk N
(kasus) = 70, maka hasil dari rumus di dapat nilai t hitung = 7,6481.
4. Bandingkan
nilai t hitung dengan t tabel pada alpha dan df.
5. Jika nilai
t hitung > t table, maka H0 tidak dapat ditolak atau r memang
berkorelasi positif atau indikator autonomi1 ialah valid.
b. Uji
validitas dapat juga dilakukan dengan melakukan korelasi bivariate antara
masing – masing skor indikator dengan total skor konstruk.
Uji
validitas dilakukan dengan mengukur korelasi antara variabel/item dengan skor
total variabel. Cara mengukur validitas konstruk yaitu dengan mencari korelasi
antara masing – masing pertanyaan dengan skor total menggunakan rumus teknik
korelasi product moment, sebagai berikut ;
r
=
keterangan
:
r
: koefisien korelasi product moment
X
: skor setiap pertanyaan/ item
Y
: skor total
N
: jumlah responden
Setelah semua korelasi untuk setiap pertanyaan dengan skor
total diperoleh, nilai – nilai tersebut dibandingkan dengan nilai kritik.
Selanjutnya, jika nilai koefisien korelasi product moment dari suatu pertanyaan
tersebut berada diatas nilai table kritik, maka pertanyaan tersebut signifikan.
Penelitian akan dibahas hal menyangkut validitas untuk menguji apakah
pertanyaan – pertanyaan itu telah mengukur aspek yang sama, untuk keperluan itu
dipergunakanlah validitas konstruk.
Langkah
analisis :
1. Buka file
survey.sav dengan perintah File, Open, Data.
2. Dari menu
utama SPSS, pilih menu Analyze, kemudian pilih submenu Correlate, lalu pilih
Bivariate.
3. Tampak di
layar tampilan Window Bivariate Correlation
4. Isikan
dalam kotak variabelke empat indikator konstruk AUTONOM dan skor total AUTONOM.
5. Pilih
Correlation Coeficient Pearson
6. Pilih OK
Tampilan
output SPSS terlihat bahwa korelasi antara masing – masing indikator terhadap
total skor konstruk menunjukkan hasil yang signifikan. Jadi dapat disimpulkan
bahwa masing – masing indikator pertanyaan ialah valid. Hasil analisis korelasi
bivariate dengan melihat output Cronbach Alpha pada kolom Correlated Item _
Total Correlation ialah identik karena keduanya mangukur hal yang sama.
·
Uji realibilitas. Realibilitas adalah alat untuk
menguukr suatu koesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk.
Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal ialah jika jawaban seseorang
terhadap pertanyaan ialah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.
·
Reliabilitas : indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat
dipercaya Atau dpt diandalkan.pertanyaannya kapan pun dibuat, maka
jwbnnya tdk berbeda dengan masa yang akan datang. Reliabilitas : konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.
·
Pengukuran realibilitas dapat dilakukan dengan dua
cara, yaitu :
a. Repeated
Measure atau pengukuran ulang. Disini seseorang akan disodori pertanyaan yang
sama pada waktu yang berbeda, dan kemudian dilihat qapakah ia tetap konsisten
dengan jawabannya.
b. One shot
atau pengukuran sekali saja. Disini pengukurannya hanya sekali dan kemudian
hasilnya dibandingkan dengan pertnyaan lain atau mengukur korelasi antar
jawaban pertanyaan. SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas
dengan uji statistik
Crombach Alpha (). Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika
memberikan nilai Crombach
Alpha > 0.70.
·
Untuk memberikan gambaran cara menganalisis, kita akan
gunakan data file Survey.xlsx dan konstruk yang akan diuji ialah konstruk
AUTONOMI dan ROUTINE.
·
Langkah Analisis :
1. Buka file
dengan perintah File, Open, Data
2. Dari menu
utama SPSS, pilih Scale
kemudian pilih submenu Reliabilitas Analisis.
3. Tampak
dilayar winiws Reliability Analysis.
4. Masukkan
indikator autonomi 1 sampai 4 sebagai indikator AUTONOMI ke dalam kotak Items
dan pilih model Alpha.
5. Pilih
tombol Statistics
6. Pada bagian
Descriptive for, pilih item, scale, scale if item deleted dan interitem Correlation
7. Pilih
continue dan OK
·
BILA SUATU PERTANYAAN KUESIONER TDK VALID DAN
RELIABEL, MAKA KUESIONER ITU HARUS DIUBAH DAN TIDAK BISA DIEDARKAN. BEGITUPUN
SEBALIKNYA.
0 comments:
Post a Comment