·
Uji
asumsi klasik digunakan pada saat melakukan penelitian termasuk pada saa
melakukan penelitian sebelum melakukan analisis seperti analisis regresi dan
ketika mengambil mata kuliah tugas akhir.
·
Uji multikolinieritas untuk
menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Untuk
mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas dalam model regresi sebagai
berikut :
1.
Nilai
R2 yang dihasilkan estimasi model regresi empiris sangat tinggi,
tetapi secara individu variabel – variabel bebasnya banyak yang tidak signifikan.
2.
Adanya
korelasi yang tinggi antar variabel bebas (umumnya diatas 0.9) yang dilihat R2nya.
3.
Nilai
tolerance dan variance inflation factor (VIF)
Menu SPSS :
1.
Buka
file
2.
Menu
utama, pilih menu Analyze, kemudian Regression, lalu pilih Linier
3.
Pada
box dependen, isikan variabel
4.
Pada
box independen, isikan variabel
5.
Pada
box method, pilih enter
6.
Klik
statistic, lalu ceklist Covariance
Matrix dan Collinierity diagnostics
7.
Tekan
continu, lalu tekan OK
·
Uji
autokorelasi, untuk menguji apakah dalam suatu metode regresi linier ada korelasi antara kesalahan
pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t – l
(sebelumnya) untuk menguji yang error.
·
Cara
mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi, yaitu : metode Durbin – Watson (DW Test)
·
Criteria penentuan adanya
autokorelasi, yaitu :
1.
Jika
nilai Durbin Watson berada di antara 0 s/d dL, maka terjadi autokorelasi
positif.
2.
Jika
nilai Durbin Watson berada di antara dU dan 4 – dU, maka tidak terjadi
autokorelasi
3.
Jika
nilai Durbin Watson berada di antara dL dan dU atau 4 – dU dan 4 maka terjadi autokorelasi negative
4.
Jika
nilai Durbin Watson berada di antara dL dan dU atau 4 – dU dan 4 – dL maka
tidak dapat diambil kesimpulan apakah terjadi autokorelasi atau tidak.
·
Menu
SPSS :
a.
Buka
file
b.
Menu
utama, pilih menu Analyze, kemudian Regression, lalu pilih Linier
c.
Pada
Box Dependent, isikan variabel terikat
d.
Pada
box Independent, isikan variabel bebas
e.
Pada
box method, pilih Enter
f.
Klik
tombol Statistic, lalu ceklist Durbin – Watson
g.
Tekan
continue, lalu tekan OK
Hipotesis
H0 = tdk ada
autokorelasi (r=0)
H1 = ada autokorelasi (r tdk sama
dengan 0)
·
Uji
heteroskedastisitas yg d inginkan tdk adanya heteroskedastisitas pada model.
(<0.05)
·
Cara melakukan Uji Park dengan
SPSS :
1.
Lakukan
regresi utama dengan persamaan variabel terikat = f(variabel bebas)
2.
Dapatkan
variabel residu dengan mengklik tombol save dan ceklist unstandarized residual.
3.
Ganti
nama variabel residu dengan nama Ui
4.
Kuadratkan
nilai residual (Ui) dengan menu Transformasi dan Computer untuk mendapatkan
nilai U2i.
5.
Lanjutkan
dengan transformasi Ln (logaritma natural) U2i.
6.
Regresikan
variabel terikat Ln U2i
dan variabel bebas sehingga membentuk persamaan regresi.
Ln
U2i = b0 + b1 (variabel bebas) + b2(variabel
bebas) + b3(variabel bebas)
7.
Output
SPSS
Apabila koefisien parameter beta dari
persamaan regresi tersebut signifikan secara statistic, hal ini menunjukkan
bahwa dalam sata model empiris yang diestimasikan terdapat heteroskedastisitas,
dan sebaliknya jika parameter beta tidak signifikan secara statistic, maka
asumsi homoskedakedastisitas pada data model tersebut tidak dapat ditolak.
·
Uji Normalitas : bertujuan untuk menguji apakah dalam modelregresi,
variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau
tidak. Cara yang dilakukan untuk menguji apakah distribusi data normal atau
tidak, yaitu dengan Analisa Grafik.
·
Langkah
– langkah analisa grafik :
1.
Buka
file
2.
Menu
utama, pilih menu Analyze, kemudian Regression, lalu pilih Linier
3.
Pada
box dependent, isikan variabel terikat
4.
Pada
box independen, isikan variabel bebas
5.
Pada
box method, pilih enter
6.
Klik
tombol Plots lalu ceklist di Histogram dan Normalitas probability Plots
7.
Tekan
continu dan OK
8.
Output
SPSS
·
Pada
prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik)
pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram dari residualnya.
Dasar pengambilan keputusan :
Jika
data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau
grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi
memenuhi asumsi normalitas. Jika data menyebar jauh dari diagonal dan/ atau
tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan
pola distribusi normal maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
Uji
normalitas dengan grafik dapat menyesatkan kalau tidak hati hati secara visual
kelihatan normal, padahal secara statistic bisa sebaliknya. Oleh karena itu,
dianjurkan disamping uji grafik dilengkapi dengan uji statistic. Uji statistik
sederhana dapat dilakukan dengan melihat nilai kuortosis dan swekness dari
residual. Nilai z statistic untuk swekness dapat dihitung dengan rumus :
Zswekness
=
Sedangkan
nilai Z kurtosis dapat dihitung dengan rumus :
Zkurtosis
=
Dimana
N adalah jumlah sampel, jika nilai Z hitung > Z tabel, maka distribusi tidak
normal.
·
Langkah
– langkah :
1.
Lakukan
regresi dengan persamaan variabel terikat = f(variabel bebas)
2.
Lanjutkan
dengan menekan tombol Save dan aktifkan Unstandarized Residual.
3.
Tekan
tombol continue dan OK
4.
Sekarang
sudah memiliki data residual
5.
Dari
menu SPSS pilih analyzed, kemudian pilih Descriptiv Statistics, lalu pilih
submenu Descriptive.
6.
Pada
kotak variabel, isikan Unstandarized Residual, lalu pilih Option
7.
Aktifkan
Kurtosis dan Swekness
8.
Hasil
Output
·
Uji
statistic lain yang dapat digunakan untuk menguji normalitas residual ialah uji
statistic non parametric Kolmogrov-Smirnov (K-S). uji K-S dilakukan dengan
menbuat hipotesis.
H0=
data residual berdistribusi normal
H1=
data residuak tidak berdistribusi normal
Langkah
analisis :
1.
Dari
menu SPSS, pilih menu Analyze, lalu pilih Non – Parametric Test
2.
Kemudian
pilih submenu t-Sample K – S, dilayar, akan tampak tampilan windows One-Sample
Kolmogrov-Smirnov Test.
3.
Pada
kotak test variabel list, isikan unstandarized residual, dan aktifkan test
Distribution pada kotak Normal.
4.
Pilih
OK
5.
Hasil
Output SPSS
·
Uji
Linieritas : digunakan untuk melihat apakah spesifikasi model yang digunakan
linier atau tidak.
·
Untuk
menguji Linieritas digunakan Ramsey Test dengan menggunakan rumus untuk
menghitung F statistic sebagai berikut.
F
=
Dimana
:
m
= jumlah variabel independen yang baru masuk
n
= jumlah data observasi
k
= banyaknya parameter dalam persamaan baru
·
Menu
SPSS :
1.
Buka
file
2.
Menu
utama, pilih menu Analyze, kemudian Regression, lalu pilih Linier
3.
Pada
box dependen, isikan variabel terikat
4.
Pada
box independen, isikan variabel bebas
5.
Pada
box method, pilih enter
6.
Klik
tombol save, lalu ceklist DfFit
7.
Tekan
continu, lalu tekan OK
8.
Ulangi
semua langkah di atas dan pada point di tambahkan variabel DfFit
9.
Hasil
SPSS
0 comments:
Post a Comment