Dosen : DR. Syamsuddin, S. E, M. T, M. M
Mata Kuliah : Kewirausahaan
MAKALAH KEWIRAUSAHAAN
“BERFIKIR KREATIF”
OLEH
KELOMPOK 1 :
1.
HARLENI (45215001)
2.
EKSANTI RAHMI
RAMADHANI (45215002)
3.
GUFRANA HIDAYAH
BAHTIAR (45215003)
4.
UMMU MUTAWASYITAH (45215004)
2A D4 ADMINISTRASI BISNIS
JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.................................................................................................... i
KATA PENGANTAR..................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................ 2
1.3 Tujuan Pembelajaran........................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Berfikir Kreatif................................................................ 3
2.2 Pentingnya Berfikir Kreatif Bagi Wirausaha.................................. 6
2.3 Tahap – Tahap Dalam Suatu Kreativitas....................................... 7
2.4 Hambatan Dalam Berfikir Kreatif Dalam Berwirausaha.............. 8
2.5 Teknik Yang Digunakan Untuk Meningkatkan Kreativitas.......... 11
2.6 Cara Mengukur Potensi Kreatif....................................................... 12
2.7 Cara Meningkatkan Potensi Kreatif................................................ 13
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan......................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 17
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Berfikir kreatif,
itulah yang harus dimiliki setiap orang. Mungkin tanpa berfikir kreatif orang
akan kesulitan dalam pemenuhan kebutuhan hidup di dunia. Kekreativan akan
membedakan manusia satu dengan yang lain sebab memang orang yang kreatif itu
lebih maju daripada teman - temannya dan
banyak idenya kelihatan aneh atau tidak mungkin bagi mereka.
Misalnya
pada wisausaha, Seorang wirausaha adalah seorang yang memiliki jiwa dan
kemampuan tertentu dalam berkreasi dan berinovasi. Ia adalah seseorang yang
memiliki kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (ability to create the new and different)
atau kemampuan kreatif dan inovatif. Kemampuan kreatif dan inovatif tersebut
secara riil tercermin dalam kemampuan dan kemauan untuk memulai usaha (start up), kemampuan untuk mengerjakan
sesuatu yang baru (creative),
kemampuan untuk mencari peluang (opportunity), keberanian untuk menanggung
risiko (risk bearing) dan kemampuan untuk
mengembangkan ide. Disinilah suatu Kreativitas sangat diperlukan untuk
mengembangkan ide dan bahkan untuk mempertahankan suatu ide yang telah ada.
Dalam berwirausaha terdapat persaingan yang ketat.
Untuk memenangkan persaingan, maka seorang wirausahawan harus memiliki daya
kreativitas yang tinggi. Daya kreativitas tersebut sebaiknya dilandasi oleh
cara berpikir yang maju, penuh dengan gagasan-gagasan baru yang berbeda dengan
produk – produk yang telah
ada selama ini di pasar. Gagasan-gagasan yang kreatif umumnya tidak dapat
dibatasi oleh ruang, bentuk ataupun waktu.
1.2 Rumusan
Masalah
Ø Bagaimana pentingnya kreativitas bagi seorang wirausaha ?
Ø Apa saja hambatan dalam berfikir kreatif dalam
berwirausaha ?
Ø Bagaimana cara mengukur potensi kreatif
seorang wirausaha ?
Ø Bagaimana cara
meningkatkan kreativitas dan membebaskan diri dari belenggu dalam berwirausaha?
1.3 Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari bab
ini, mahasiswa
diharapkan:
Ø Mengetahui pentingnya kreativitas bagi seorang wirausaha.
Ø Menjelaskan
hambatan berfikir kreatif yang dapat menghambat progress sebuah usaha.
Ø Mengetahui cara mengukur potensi kreatif
Ø Mengetahui cara meningkatkan kreativitas dan
membebaskan diri dari belenggu dalam
berwirausaha.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Berfikir Kreatif
Pengertian Berfikir
Menurut Khodijah ( 2006: 117 ) berpikir adalah sebuah representasi
simbol dari beberapa peristiwa atau item. Sedangkan menurut Drever dalam
Khodijah (2006: 117) berpikir adalah melatih ide-ide dengan
cara yang tepat dan seksama yang dimulai dengan adanya masalah. Jadi berpikir
adalah satu keatipan pribadi manusia yang mengakibatkan penemuan yang terarah
kepada suatu tujuan.
Berdasarkan
KBBI, berfikir adalah menggunakan akal budi untuk mempertimbangkan dan
memutuskan sesuatu; menimbang-nimbang dalam ingatan.
Menurut
Gieles yang menyatakan bahwa: "Berpikir adalah berbicara dengan dirinya
sendiri dalam batin, yaitu mempertimbangkan, merenungkan, menganalisis,
membuktikan sesuatu, menunjukkan alasan-alasan, menarik kesimpulan, meneliti
sesuatu jalan pikiran, mencari bagaimana berbagai hal itu berhubungan satu sama
lain".
Menurut Plato (dalam Suryabrata: 2002:
12) "Berpikir itu adalah berbicara dalam hati". Sehubungan dengan
pendapat tersebut ada pendapat (dalam Suryabrata, 2002; 12) mengatakan bahwa
"Berpikir adalah aktivitas ideasional" yaitu:
1. Bahwa berpikir itu adalah
aktivitas, jadi subjek yang berpikir aktif, dan
2.Bahwa aktivitas itu sifatnya
ideasional, jadi bukan sensoris dan motoris, walaupun dapat disertai oleh kedua
hal itu mempergunakan abstraksi – abstraksi atau "ideas".
Berpikir merupakan suatu proses
dialektis, artinya selama kita berpikir, pikiran kita mengadakan Tanya jawab
pikiran kita. Untuk dapat meletakkan hubungan-hubungan antara pengetahuan kita
dengan tepat".
Pengertian Kreatif
Kata
“Kreatif” merupakan kata yang berasal dari bahasa Inggris To Create, yang
merupakan singkatan dari: Combine
(menggabungkan) – penggabungan suatu hal
dengan hal lain Reverse (membalik) –
membalikan beberapa bagian atau proses Eliminate
(menghilangkan) –menghilangkan beberapa bagian Alternatif (kemungkinan) – menggunakan
cara, dengan yang lain. Twist
(memutar)–memutarkan sesuatu dengan ikatan Elaborate
(memerinci) – memerinci atau menambah sesuatu.
Menurut
(Sternberg, dalam Afifa, 2007) seseorang yang kreatif adalah seorang yang dapat
berpikir secara sintesis artinya dapat melihat hubungan – hubungan di mana
orang lain tidak mampu melihatnya yang mempunyai kemampuan untuk menganalisis
ide idenya sendiri serta mengevaluasi nilai ataupun kualitas karya pribadinya,
mampu menterjemahkan teori dan hal-hal yang abstrak ke dalam ide-ide praktis,
sehingga individu mampu meyakinkan orang lain mengenai ide-ide yang akan
dikerjakannya.
Dalam KBBI, kreatif didefenisikan sebagai kemampuan
untuk mencipta atau proses timbulnya ide baru. Pada intinya pengertian kreativitas
adalah kemampuan seseorang untuk menciptakan sesuatu yang baru, baik berupa
gagasan maupun karya nyata, dalam bentuk ciri – ciri aptitude maupun non aptitude,
dalam karya baru maupun kombinasi dengan hal-hal yang sudah ada, dan semuanya relatif
berbeda dengan yang sudah ada sebelumnya.
Kreatif adalah
kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan
maupun karya nyata, baik dalam bentuk karya baru maupun kombinasi dengan
hal-hal yang sudah ada, yang belum pernah ada sebelumnya dengan menekankan
kemampuan yaitu yang berkaitan dengan kemampuan untuk mengkombinasikan,
memecahkan atau menjawab masalah, dan cerminan kemampuan operasional anak
kreatif.
Pengertian Berfikir Kreatif
Berpikir kreatif merupakan ungkapan (ekspresi) dari
keunikan individu dalam interaksi dengan lingkungannya. Ungkapan kreatif inilah
yang mencerminkan orisinalitas dari individu tersebut. Dari ungkapan pribadi
yang unik dapat diharapkan timbulnya ide – ide baru dan produk – produk yang
inovatif dan adanya ciri – ciri seperti: mampu mengarahkan diri pada objek
tertentu, mampu memperinci suatu gagasan, mampu menganalisis ide-ide dan
kualitas karya pribadi, mampu menciptakan suatu gagasan baru dalam pemecahan
masalah. (Munandar, 1999: 45) berpikir kreatif adalah kemampuan individu untuk
memikirkan apa yang telah dipikirkan semua orang, sehingga individu tersebut
mampu mengerjakan apa yang belum pernah dikerjakan oleh semua orang.
Terkadang berpikir
kreatif terletak pada inovasi yang membantu diri sendiri untuk mengerjakan
hal-hal lama dengan cara yang baru. Tetapi pokoknya, ialah memandang dunia
lewat cukup banyak mata baru sehingga timbullah solusi – solusi baru, itulah
yang selalu memberikan nilai tambah. Berdasarkan uraian diatas dapat
disimpulkan bahwa pengertian berpikir kreatif adalah suatu kemampuan seseorang
untuk menciptakan ide atau gagasan baru sehingga membuatnya merasa mampu untuk
bisa mencapai berbagi tujuan dalam hidupnya (Maxwell 2004: 136).
2.2. Pentingnya Kreativitas
Bagi Seorang Wirausaha
Bagi
seorang wirausaha, kreativitas adalah modal yang sangat penting. Sebagai
wirausaha, sudah pasti anda akan menghadapi medan persaingan yang ketat. Itu
sebabnya anda harus benar-benar kreatif dan tidak mudah mati akal. Tanpa
kreativitas, anda terpaku oleh constraint.
Dengan kreativitas, anda
mampu keluar, melihat dan menankap peluang. Tanpa kekuatan membongkar belenggu – belenggu itu, Anda tak akan bias survive, tidak bisa beradaptasi mengarungi
dunia yang selalu berubah.
Dalam situasi itu, anda
dituntut cerdik menghadapi berbagai tekanan dan serangan. Kreativitas menjadi
sangat penting karena:
1. Wirausaha
yang kreatif dapat meluncurkan produk yang belum pernah dibuat dipasar
2. Manusia
kreatif bukanlah peniru, melainkan pemimpin
3. Kreativitas
dapat mencari cara atau jalan keluar baru, membuka terobosan dan menciptakan
perbedaan yang menonjol dan disukai pasar
4. Dalam
hidup ini tidak selalu mulus, kita terkadang berbenturan dengan masalah, namun
kita harus cepat tanggap seberapa besar kemampuan kita untuk memecahkan masalah
tersebut , dengan cara berfikir kreatif untuk mencari ide atau jalan keluar
untuk memecahkan masalah tersebut .
5. Dalam
dunia bisnis persaingan adalah tantangan utama yang harus dihadapi, untuk menghadapi persaingan dibutuhkan kreativitas untuk menghasilkan ide - ide
dan produk yang unggul dibandingkan pesaing kita .
6. Kreativitas
dalam mencari solusi, menghasil ide – ide terobosan,
dan dalam menjalankan tugas .
7. Orang
kreatif tidak pernah menyerah dan selalu memiliki alternatif ide untuk masalah - masalahnya .
Berdasarkan contoh diatas maka
dapat diasumsikan bahwa dalam wirausaha sangat diperlukan kreativitas dan
inovasi untuk mengembangkan ide-ide baru dalam menentukan cara-cara baru. Kreativitas dan inovasi berbeda wilayah
domain, tetapi memiliki batasan yang tegas. Kreativitas merupakan langkah
pertama menuju inovasi yang terdiri atas
berbagai tahap. Kreativitas berkaitan dengan produksi kebaruan dan ide yang bermanfaat sedangkan
inovasi berkaitan dengan produksi atau
adopsi ide yang bermanfaat dan implementasinya.
Dengan memiliki kreativitas
dalam berusaha, maka seorang wirausaha selalu memiliki terobosan baru untuk
usahanya dan memilki peluang usaha untuk mendapatkan keuntungan sebesar – besarnya.
Jika kreativitas dikembangkan maka usaha tersebut akan maju dan terus
berkembang sehingga tujuan perusahaan tersebut akan tercapai dengan baik.
Tujuan diperlukannya suatu kreativitas adalah memiliki keunggulan dalam suatu
produk dibandingkan dengan para pesaing.
Jika suat perusahaan tidak
memiliki dan mengembangkan suatu kreativitas maka perusahaan tersebut tidak
akan dapat berkembang dan akan tertinggal oleh perusahaan-perusahaan lainnya.
Untuk menang dalam persaingan, maka seorang wirausahawan harus memiliki
kreativitas yang tinggi. Oleh karena itu kreativitas sangat penting untuk
dimiliki perusahaan agar dapat berkembang dan maju.
2.3. Tahap – Tahap Dalam Suatu Kreativitas
Untuk menjadi
kreatif, seseorang tidak dapat melakukannya begitu saja. Ada proses yang harus
dilalui. Proses kreativitas melibatkan adanya ide-ide baru, berguna, dan tidak
terduga tetapi dapat diimplementasikan. Tahap yang biasa dilalui dalam suatu
kreativitas yaitu :
a) Persiapan (Preparation): meletakkan dasar pemikiran, mempelajari latar belakang
masalah, seluk beluk dan problematikanya.
b) Penyelidikan (Investigation): melakukan penyelidikan terhadap hal-hal yang akan
dikembangkan.
c) Transformasi (Transformation): berkaitan dengan proses konversi/ perubahan dari data sumber ke data tujuan.
d) Penetasan (Incubation): mengeluarkan atau mendapatkan ide, gagasan baru,
pemecahan masalah, penyelesaian, cara kerja, jawaban baru dan lain-lain.
e) Penerangan (Illumination): memberikan uraian yang jelas pada persoalan yang ada
sehingga menjadi semakin terang pokok persolan dan pemecahannya.
f) Pengujian (Verification): melakukan pengujian kecil maupun besar dengan alat
bantu uji statistik, matematik, historis, maupun diskriptif.
g) Implementasi (Implementation): mengimplementasikan semua yang telah diperoleh agar
semakin menunjukkan hasil yang semakin baik dan sempurna.
Dari beberapa poin di
atas tentunya kreativitas itu sangat penting dan modal utama yang harus
dimiliki seorang wirausahawan . Karena tanpa kreativitas produk yang dihasilkan
akan kalah saing dan tidak mampu bertahan untuk menghadapi persaingan pasar.
2.4. Hambatan – Hambatan Dalam
Berfikir Kreatif Dalam Berwirausaha
Secara rinci, hambatan-hambatan
kreativitas dapat dijelaskan sebagai berikut:
a) Hambatan persepsi merupakan hambatan yang membuat manusia sulit
mempersepsikan masalah atau menangkap informasi yang relevan. Contohnya : “Terlalu banyak informasi dapat mendatangkan kesulitan.
Hal yang sama juga terjadi bila informasi terlalu sedikit. Informasi yang
berlimpah, terlalu rinci, dapat membuat kita kesulitan menagkap gambaran
utamanya (big picture). Terlalu
banyak informasi juga dapat memper lebar masalah (tidak fokus). Akibatnya, Anda kesulitan memilah-milahnya.
Kedua masalah dalam kuantitas informasi ini akan selalu ditemui oleh seorang entrepreneur saat dia mengambil
keputusan.”
b) Hambatan Emosi dapat mengganggu kemampuan
seseorang memecahkan masalah melalui berbagai cara. Beberapa jenis hambatan
kreativitas yang tergolong dalam hambatan emosi dan contoh – contohnya adalah sebagai berikut:
1.
Takut Mengambil Resiko
Hambatan ini berakar
dari pengalaman kultural di mana anak-anak selalu diberi hadiah jika mampu
memecahkan masalah dengan benar, tetapi sebaliknya dihukum bila melakukan
kesalahan. Karena tidak diberi peluang melakukan kesalahan, banyak orang yang
takut salah dan akhirnya takut mengambil resiko.
2.
Berani Menghadapi Ketidakpastian
Untuk menjadi
kreatif, seseorang perlu belajar menghadapi ketidakpastian atau kekacauan (chaos). Ini berarti kita harus berani
berpindah dari zona nyaman ke zona baru. Ingatlah selalu bahwa seorang
entrepreneur ada karena ada orang – orang yang mau mengarungi samudra ketidakpastian.
3.
Lebih Suka Menilai Daripada Menghasilkan Gagasan Baru
Hambatan ini muncul
ketika seseorang berpikir negatif. Ada banyak orang yang selalu negatif
terhadap apa saja sehingga dia lebih piawai menjadi kritikus daripada pelaku
usaha atau inovator. Sikap ini sangat merugikan. Karena bila penilaian
dilakukan terlalu dini, maka akan banyak sekali gagasan hebat yang ditolak.
4.
Kurang Tantangan
Kadangkala, kita
malas memulai usaha karena memandang sepele. Permasalahan yang ada dianggap
terlalu remeh untuk dipikirkan secara mendalam. Segala sesuatu yang dipandang
sepele membuat kita kurang memiliki tantangan sehingga tidak bergerak.
5.
Terburu-buru
Sikap terburu – buru dalam menyelesaikan masalah dapat menciptakan hambatan.
Untuk menjadi kreatif, sering kali kita butuh tahapan inklubasi untuk
memikirkan kembali permasalahan secara lebih mendalam dalam suasana yang lebih
tenang.
c) Hambatan kultural dapat menjangkiti seseorang bila dia dihadapkan pada seperangkat pola
kultural di linkungannya. Salah satu jenis hambatan kultural yang paling umum
adalah takut untuk tampil berbeda dari yang lain, atau takut mengambil
tindakan/ mengemukakan gagasan yang kemungkinan bakal dianggap kontroversial.
d) Hambatan lingkungan merupakan hambatan kultural yang lebih luas.
Iklim organisasi atau budaya perusahaan dapat menjadi penghambat perangsang
kreativitas organisasi/ perusahaan di mana dapat mengupayakan lingkungan yang
kondusif terhadap kreativitas. Elemen organisasi dari nilai – nilai yang dianut manajer, bawahan, anggota kelompok,
pelanggan dan pesaing juga dapat menghambat atau merangsang kreativitas. Beberapa elemen penghambat misalnya:
• Tidak
ada kerja sama dan rasa saling percaya antara tim kerja.
• Atasan
bersikap otoriter, tidak menghargai pendapat orang lain.
• Gangguan
rutin, misalnya telepon, tamu yang tak putus-putus dan ruang kerja yang riuh
rendah.
• Kurangnya
dukungan untuk memangtangkan gagasan.
• Budaya
kebersamaan (solidaritas) atau anti persaingan.
e) Hambatan intelektual biasanya disebabkan oleh sikap mental yang
tidak efisien atau keengganan untuk menggunakan pendekatan baru, misalnya :
• Kecendrungan
yang sangat kuat untuk mempertahankan tradisi, menggunakan metode atau cara
yang dulu pernah terbukti efektif,
• Terlalu
mengandalkan logika,
• Enggan
menggunakan intuisi,
• Terlalu mengandalkan statistik dan pengalaman
masa lalu sehingga gagasan batu terlalu cepat diuji secara mental.
Fogler dan LeBlanc
(2000) menambahkan satu faktor hambatan lagi berupa hambatan ekspresif yaitu ketidakmampuan seseorang untuk
mengonsumsikan gagasan, baik secara lisan maupun tertulis. Sebenarnya, mutu
gagasan tidak harus selalu dikemukakan secara lisan. Bila kita kurang lancar
berbicara, kekurangan tersebut bisa diatasi dengan membuat gambar, ilustrasi,
bagan, atau memanfaatkan “bahasa tubuh” untuk lebih ekspresif. Kita tidak perlu
ragu menghabiskan waktu untuk menyampai gagasan.
2.5. Teknik Meningkatkan
Kreativitas
Cara-cara meningkatkan kreativitas dalam proses pemecahan
masalah:
1.
Perumusan masalah secara kreatif
Adalah usaha yang dilakukan untuk menghindar dari perumusan masalah yang
sudah jelas. Dengan berpikir secara divergen dan bukan convergen dengan
melontarkan pertanyaan baru maupun mencoba melihat dari sudut pandang yang
berbeda agar memperoleh kemungkinan baru.
2.
Bertanya dan bertanya
Jadi untuk membangkitkan
kembali sikap bertanya adalah dengan melontarkan pertanyaan, tanpa perlu
khawatir apakah pertanyaan yang kita ajukan salah satu karena pertanyaan
tersebut orang lain menganggap kita bodoh.
3.
Curah gagasan
Biasanya dipakai untuk memecahkan masalah yang kompleks oleh kelompok yang
terdiri atas dua sampai tujuh orang.
4.
Orang aneh
Maksudnya adalah memasukkan orang lain yang tidak begitu tahu tentang
bidang pekerjaan atau bidang pengetahuan yang sedang dipecahkan masalahnya.
Kehadiran orang aneh ini dapat memperluas kreativitas, karena ia akan
memberikan perspektif dari sudut pandang yang unik atau tidak lazim.
5.
Iklim kreatif
Pedoman utamanya adalah menciptakan suasana yang kondusif. Ini berati harus
membuang semua hambatan terjadinya kreativitas, sekaligus menciptakan
lingkungan fisik, psikologis, dan sosial yang kondusif untuk kreatif.
2.6. Cara Mengukur Potensi Kreatif
Pengukuran-pengukuran kreativitas dapat dibedakan
atas pendekatan – pendekatan yang
digunakan untuk mengukurnya. Ada lima
pendekatan yang lazim digunakan untuk mengukur kreativitas, yaitu:
1.
Analisis objektif terhadap perilaku
kreatif
Pendekatan objektif
dimaksudkan untuk menilai secara langsung kreativitas suatu produk hasil karya
seseorang, berupa benda atau karya -karya kreatif yang dapat diobservasi wujud fisiknya. Pendekatan ini dapat
menunjukkan seberapa kreativitas perilaku kreatif tersebut.
2. Pertimbangan subjektif
Pendekatan ini dalam
melakukan pengukurannya diarahkan kepada produk kreatif yang telah dibuat oleh
seseorang.
3. Inventori kepribadian
Pendekatan inventori
kepribadian ditujukan untuk mengetahui kecenderungan – kecenderungan kepribadian kreatif seseorang yang berhubungan dengan kreativitas.
Inventori kepribadian akan memberikan jawaban atas kepribadian kreatif
seseorang.
4. Riwayat hidup atau biografi
Pendekatan ini digunakan
untuk mengungkapkan berbagai aspek kehidupan orang – orang kreatif, meliputi identitas pribadinya, lingkungannya, serta pengalaman – pengalaman kehidupannya.
5. Tes kreativitas
Tes ini digunakan untuk mengidentifikasi
orang – orang kreatif yang ditunjukkan oleh kemampuannya dalam berpikir kreatif.
Misalnya, tes kreativitas yang terdiri dari tes verbal dan figural nantinya
akan menghasilkan suatu angka kreativitas.
2.7.
Cara Meningkatkan Kreativitas
Cara meningkatkan kreativitas dapat melalui:
1. Pembelajaran, pelatihan, dan pengalaman.
2. Menganalisis masalah yang ada saat ini, kemudian dikembangkan untuk
memunculkan ide baru.
3. Memiliki banyak pertanyaan tentang apakah ada cara yang lebih baik.
4. Berpikir reflektif, merenung, dan berpikir lebih dalam.
5. Think different, berani mengungkapkan hal yang berbeda,
tidak takut terlihat aneh dalam mengungkapkan hal yang berbeda.
6. Mengontrol perubahan pola pikir agar sesuai dengan tuntutan zaman.
7. Berinteraksi dengan sesama dan lingkungan
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Pentingnya
kreativitas bagi seorang wirausaha yaitu sebagai berikut:
1. Wirausaha
yang kreatif dapat meluncurkan produk yang belum pernah dibuat dipasar
2. Manusia
kreatif bukanlah peniru, melainkan pemimpin
3. Kreativitas
dalam mencari solusi, menghasil ide – ide terobosan,
dan dalam menjalankan tugas .
4. Orang
kreatif tidak pernah menyerah dan selalu memiliki alternatif ide untuk masalah - masalahnya .
Yang menjadi hambatan – hambatan kreativitas dijelaskan sebagai berikut:
a) Hambatan persepsi merupakan hambatan yang membuat manusia sulit
mempersepsikan masalah atau menangkap informasi yang relevan.
b) Hambatan emosi dapat mengganggu kemampuan seseorang memecahkan
masalah melalui berbagai cara.
c) Hambatan kultural dapat menjangkiti seseorang bila dia dihadapkan pada seperangkat pola
kultural di linkungannya.
d) Hambatan lingkungan merupakan hambatan kultural yang lebih luas.
e) Hambatan intelektual biasanya
disebabkan oleh sikap mental yang tidak efisien atau keengganan untuk menggunakan
pendekatan baru.
Cara mengukur
potensi kreatif dilakukan dengan beberapa pendekatan dibawah ini:
1. Analisis objektif terhadap perilaku kreatif: pendekatan objektif dimaksudkan untuk menilai secara langsung kreativitas suatu produk
hasil karya seseorang, berupa benda atau karya – karya kreatif yang dapat diobservasi wujud fisiknya.
2. Pertimbangan subjektif: pendekatan ini dalam melakukan pengukurannya diarahkan kepada produk kreatif
yang telah dibuat oleh seseorang.
3.
Inventori kepribadian: pendekatan inventori kepribadian ditujukan
untuk mengetahui kecenderungan – kecenderungan kepribadian kreatif seseorang yang
berhubungan dengan kreativitas. Riwayat hidup atau biografi
4.
Tes kreativitas: mengidentifikasi orang – orang kreatif yang ditunjukkan oleh kemampuannya dalam berpikir kreatif.
Cara meningkatkan kreativitas dapat melalui: pembelajaran, pelatihan, dan
pengalaman, menganalisis masalah yang ada saat ini, kemudian dikembangkan untuk
memunculkan ide baru, memiliki banyak pertanyaan tentang apakah ada cara
yang lebih baik, berpikir reflektif, merenung, dan berpikir lebih dalam, think
different, berani mengungkapkan hal yang berbeda, tidak takut terlihat aneh
dalam mengungkapkan hal yang berbeda, mengontrol perubahan pola pikir agar
sesuai dengan tuntutan zaman, berinteraksi dengan sesama dan lingkungan
DAFTAR PUSTAKA
1. Semiawan R. Conny. 1998. Dimensi Kreatif dalam Filsafat Ilmu. Bandung: Remaja Rosda Karya
2. Sunarti, Kustiah, dkk. 2001. Psikologi Perkembangan II. Makassar: FIP UNM
3. Adair, John. Adair on Creativity and Innovation. 2004. London : thorogood publishing
Ltd
4. Mangunhardjono, AM. 1986. Mengembangkan kreativitas. Yogyakarta: Kanisius.
Mudjiran, Dkk. 2007.
0 comments:
Post a Comment