Thursday, November 7, 2019

Makalah "Berfikir Kreatif"


Dosen : DR. Syamsuddin, S. E, M. T, M. M
Mata Kuliah : Kewirausahaan


MAKALAH KEWIRAUSAHAAN
BERFIKIR KREATIF
 
 




    OLEH
         KELOMPOK 1 :

1.   HARLENI                                                      (45215001)
2.   EKSANTI RAHMI RAMADHANI              (45215002)
3.   GUFRANA HIDAYAH BAHTIAR              (45215003)
4.   UMMU MUTAWASYITAH                          (45215004)

2A D4 ADMINISTRASI BISNIS
JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG



DAFTAR ISI


DAFTAR ISI.................................................................................................... i
KATA PENGANTAR..................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................ 2
1.3 Tujuan Pembelajaran........................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Berfikir Kreatif................................................................ 3
2.2 Pentingnya Berfikir Kreatif Bagi Wirausaha.................................. 6
2.3 Tahap Tahap Dalam Suatu Kreativitas....................................... 7
2.4 Hambatan Dalam Berfikir Kreatif Dalam Berwirausaha.............. 8
2.5 Teknik Yang Digunakan Untuk Meningkatkan Kreativitas.......... 11
2.6 Cara Mengukur Potensi Kreatif....................................................... 12
2.7 Cara Meningkatkan Potensi Kreatif................................................ 13
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan......................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 17




BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
            Berfikir kreatif, itulah yang harus dimiliki setiap orang. Mungkin tanpa berfikir kreatif orang akan kesulitan dalam pemenuhan kebutuhan hidup di dunia. Kekreativan akan membedakan manusia satu dengan yang lain sebab memang orang yang kreatif itu lebih maju daripada teman - temannya dan banyak idenya kelihatan aneh atau tidak mungkin bagi mereka.
Misalnya pada wisausaha, Seorang wirausaha adalah seorang yang memiliki jiwa dan kemampuan tertentu dalam berkreasi dan berinovasi. Ia adalah seseorang yang memiliki kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (ability to create the new and different) atau kemampuan kreatif dan inovatif. Kemampuan kreatif dan inovatif tersebut secara riil tercermin dalam kemampuan dan kemauan untuk memulai usaha (start up), kemampuan untuk mengerjakan sesuatu yang baru (creative), kemampuan untuk mencari peluang (opportunity), keberanian untuk menanggung risiko (risk bearing) dan kemampuan untuk mengembangkan ide. Disinilah suatu Kreativitas sangat diperlukan untuk mengembangkan ide dan bahkan untuk mempertahankan suatu ide yang telah ada.
Dalam berwirausaha terdapat persaingan yang ketat. Untuk memenangkan persaingan, maka seorang wirausahawan harus memiliki daya kreativitas yang tinggi. Daya kreativitas tersebut sebaiknya dilandasi oleh cara berpikir yang maju, penuh dengan gagasan-gagasan baru yang berbeda dengan produk produk yang telah ada selama ini di pasar. Gagasan-gagasan yang kreatif umumnya tidak dapat dibatasi oleh ruang, bentuk ataupun waktu.

1.2  Rumusan Masalah
Ø  Bagaimana pentingnya kreativitas bagi seorang wirausaha ?
Ø  Apa saja hambatan dalam berfikir kreatif dalam berwirausaha ?
Ø  Bagaimana cara mengukur potensi kreatif seorang wirausaha ?
Ø  Bagaimana cara meningkatkan kreativitas dan membebaskan diri dari belenggu dalam berwirausaha?

1.3 Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa diharapkan:
Ø  Mengetahui pentingnya kreativitas bagi seorang wirausaha.
Ø  Menjelaskan hambatan berfikir kreatif yang dapat menghambat progress sebuah usaha.
Ø  Mengetahui cara mengukur potensi kreatif
Ø  Mengetahui cara meningkatkan kreativitas dan membebaskan diri dari belenggu dalam berwirausaha.















BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Berfikir Kreatif
Pengertian Berfikir
Menurut Khodijah ( 2006: 117 ) berpikir adalah sebuah representasi simbol dari beberapa peristiwa atau item. Sedangkan menurut Drever dalam Khodijah (2006: 117) berpikir adalah melatih ide-ide dengan cara yang tepat dan seksama yang dimulai dengan adanya masalah. Jadi berpikir adalah satu keatipan pribadi manusia yang mengakibatkan penemuan yang terarah kepada suatu tujuan.
Berdasarkan KBBI, berfikir adalah menggunakan akal budi untuk mempertimbangkan dan memutuskan sesuatu; menimbang-nimbang dalam ingatan.
Menurut Gieles yang menyatakan bahwa: "Berpikir adalah berbicara dengan dirinya sendiri dalam batin, yaitu mempertimbangkan, merenungkan, menganalisis, membuktikan sesuatu, menunjukkan alasan-alasan, menarik kesimpulan, meneliti sesuatu jalan pikiran, mencari bagaimana berbagai hal itu berhubungan satu sama lain".
Menurut Plato (dalam Suryabrata: 2002: 12) "Berpikir itu adalah berbicara dalam hati". Sehubungan dengan pendapat tersebut ada pendapat (dalam Suryabrata, 2002; 12) mengatakan bahwa "Berpikir adalah aktivitas ideasional" yaitu:
1. Bahwa berpikir itu adalah aktivitas, jadi subjek yang berpikir aktif, dan
2.Bahwa aktivitas itu sifatnya ideasional, jadi bukan sensoris dan motoris, walaupun dapat disertai oleh kedua hal itu mempergunakan abstraksi – abstraksi atau "ideas".
Berpikir merupakan suatu proses dialektis, artinya selama kita berpikir, pikiran kita mengadakan Tanya jawab pikiran kita. Untuk dapat meletakkan hubungan-hubungan antara pengetahuan kita dengan tepat".

Pengertian Kreatif
Kata “Kreatif” merupakan kata yang berasal dari bahasa Inggris To Create, yang merupakan singkatan dari: Combine (menggabungkan) –  penggabungan suatu hal dengan hal lain Reverse (membalik) – membalikan beberapa bagian atau proses Eliminate (menghilangkan) –menghilangkan beberapa bagian Alternatif (kemungkinan) – menggunakan cara, dengan yang lain. Twist (memutar)–memutarkan sesuatu dengan ikatan Elaborate (memerinci) – memerinci atau menambah sesuatu.
Menurut (Sternberg, dalam Afifa, 2007) seseorang yang kreatif adalah seorang yang dapat berpikir secara sintesis artinya dapat melihat hubungan – hubungan di mana orang lain tidak mampu melihatnya yang mempunyai kemampuan untuk menganalisis ide idenya sendiri serta mengevaluasi nilai ataupun kualitas karya pribadinya, mampu menterjemahkan teori dan hal-hal yang abstrak ke dalam ide-ide praktis, sehingga individu mampu meyakinkan orang lain mengenai ide-ide yang akan dikerjakannya.
Dalam KBBI, kreatif didefenisikan sebagai kemampuan untuk mencipta atau proses timbulnya ide baru. Pada intinya pengertian kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk menciptakan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata, dalam bentuk ciri – ciri aptitude maupun non aptitude, dalam karya baru maupun kombinasi dengan hal-hal yang sudah ada, dan semuanya relatif berbeda dengan yang sudah ada sebelumnya.
Kreatif adalah kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata, baik dalam bentuk karya baru maupun kombinasi dengan hal-hal yang sudah ada, yang belum pernah ada sebelumnya dengan menekankan kemampuan yaitu yang berkaitan dengan kemampuan untuk mengkombinasikan, memecahkan atau menjawab masalah, dan cerminan kemampuan operasional anak kreatif.

Pengertian Berfikir Kreatif
Berpikir kreatif merupakan ungkapan (ekspresi) dari keunikan individu dalam interaksi dengan lingkungannya. Ungkapan kreatif inilah yang mencerminkan orisinalitas dari individu tersebut. Dari ungkapan pribadi yang unik dapat diharapkan timbulnya ide – ide baru dan produk – produk yang inovatif dan adanya ciri – ciri seperti: mampu mengarahkan diri pada objek tertentu, mampu memperinci suatu gagasan, mampu menganalisis ide-ide dan kualitas karya pribadi, mampu menciptakan suatu gagasan baru dalam pemecahan masalah. (Munandar, 1999: 45) berpikir kreatif adalah kemampuan individu untuk memikirkan apa yang telah dipikirkan semua orang, sehingga individu tersebut mampu mengerjakan apa yang belum pernah dikerjakan oleh semua orang.
Terkadang berpikir kreatif terletak pada inovasi yang membantu diri sendiri untuk mengerjakan hal-hal lama dengan cara yang baru. Tetapi pokoknya, ialah memandang dunia lewat cukup banyak mata baru sehingga timbullah solusi – solusi baru, itulah yang selalu memberikan nilai tambah. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian berpikir kreatif adalah suatu kemampuan seseorang untuk menciptakan ide atau gagasan baru sehingga membuatnya merasa mampu untuk bisa mencapai berbagi tujuan dalam hidupnya (Maxwell 2004: 136).

2.2. Pentingnya Kreativitas Bagi Seorang Wirausaha
Bagi seorang wirausaha, kreativitas adalah modal yang sangat penting. Sebagai wirausaha, sudah pasti anda akan menghadapi medan persaingan yang ketat. Itu sebabnya anda harus benar-benar kreatif dan tidak mudah mati akal. Tanpa kreativitas, anda terpaku oleh constraint. Dengan kreativitas, anda mampu keluar, melihat dan menankap peluang. Tanpa kekuatan membongkar belenggu belenggu itu, Anda tak akan bias survive, tidak bisa beradaptasi mengarungi dunia yang selalu berubah.
Dalam situasi itu, anda dituntut cerdik menghadapi berbagai tekanan dan serangan. Kreativitas menjadi sangat penting karena:
1.    Wirausaha yang kreatif dapat meluncurkan produk yang belum pernah dibuat dipasar
2.    Manusia kreatif bukanlah peniru, melainkan pemimpin
3.    Kreativitas dapat mencari cara atau jalan keluar baru, membuka terobosan dan menciptakan perbedaan yang menonjol dan disukai pasar
4.    Dalam hidup ini tidak selalu mulus, kita terkadang berbenturan dengan masalah, namun kita harus cepat tanggap seberapa besar kemampuan kita untuk memecahkan masalah tersebut , dengan cara berfikir kreatif untuk mencari ide atau jalan keluar untuk memecahkan masalah tersebut .
5.    Dalam dunia bisnis persaingan adalah tantangan utama yang harus dihadapi, untuk menghadapi persaingan dibutuhkan kreativitas untuk menghasilkan ide - ide dan produk yang unggul dibandingkan pesaing kita .
6.    Kreativitas dalam mencari solusi, menghasil ide ide terobosan, dan dalam menjalankan tugas .
7.    Orang kreatif tidak pernah menyerah dan selalu memiliki alternatif ide  untuk masalah - masalahnya .
            Berdasarkan contoh diatas maka dapat diasumsikan bahwa dalam wirausaha sangat diperlukan kreativitas dan inovasi untuk mengembangkan ide-ide baru dalam menentukan cara-cara baru.  Kreativitas dan inovasi berbeda wilayah domain, tetapi memiliki batasan yang tegas. Kreativitas merupakan langkah pertama menuju inovasi  yang terdiri atas berbagai tahap. Kreativitas berkaitan dengan produksi  kebaruan dan ide yang bermanfaat sedangkan inovasi berkaitan dengan produksi  atau adopsi ide yang bermanfaat dan implementasinya.
Dengan memiliki kreativitas dalam berusaha, maka seorang wirausaha selalu memiliki terobosan baru untuk usahanya dan memilki peluang usaha untuk mendapatkan keuntungan sebesar – besarnya. Jika kreativitas dikembangkan maka usaha tersebut akan maju dan terus berkembang sehingga tujuan perusahaan tersebut akan tercapai dengan baik. Tujuan diperlukannya suatu kreativitas adalah memiliki keunggulan dalam suatu produk dibandingkan dengan para pesaing.
Jika suat perusahaan tidak memiliki dan mengembangkan suatu kreativitas maka perusahaan tersebut tidak akan dapat berkembang dan akan tertinggal oleh perusahaan-perusahaan lainnya. Untuk menang dalam persaingan, maka seorang wirausahawan harus memiliki kreativitas yang tinggi. Oleh karena itu kreativitas sangat penting untuk dimiliki perusahaan agar dapat berkembang dan maju.

2.3. Tahap – Tahap Dalam Suatu Kreativitas
Untuk menjadi kreatif, seseorang tidak dapat melakukannya begitu saja. Ada proses yang harus dilalui. Proses kreativitas melibatkan adanya ide-ide baru, berguna, dan tidak terduga tetapi dapat diimplementasikan. Tahap yang biasa dilalui dalam suatu kreativitas yaitu :
a) Persiapan (Preparation): meletakkan dasar pemikiran, mempelajari latar belakang masalah, seluk beluk dan problematikanya.
b) Penyelidikan (Investigation): melakukan penyelidikan terhadap hal-hal yang akan dikembangkan.
c) Transformasi (Transformation): berkaitan dengan proses konversi/ perubahan dari data sumber ke data tujuan.
d) Penetasan (Incubation): mengeluarkan atau mendapatkan ide, gagasan baru, pemecahan masalah, penyelesaian, cara kerja, jawaban baru dan lain-lain.
e) Penerangan (Illumination): memberikan uraian yang jelas pada persoalan yang ada sehingga menjadi semakin terang pokok persolan dan pemecahannya.
f) Pengujian (Verification): melakukan pengujian kecil maupun besar dengan alat bantu uji statistik, matematik, historis, maupun diskriptif.
g) Implementasi (Implementation): mengimplementasikan semua yang telah diperoleh agar semakin menunjukkan hasil yang semakin baik dan sempurna.
Dari beberapa poin di atas tentunya kreativitas itu sangat penting dan modal utama yang harus dimiliki seorang wirausahawan . Karena tanpa kreativitas produk yang dihasilkan akan kalah saing dan tidak mampu bertahan untuk menghadapi persaingan pasar.

2.4. Hambatan – Hambatan Dalam Berfikir Kreatif Dalam Berwirausaha
            Secara rinci, hambatan-hambatan kreativitas dapat dijelaskan sebagai berikut:
a)   Hambatan persepsi merupakan hambatan yang membuat manusia sulit mempersepsikan masalah atau menangkap informasi yang relevan. Contohnya : “Terlalu banyak informasi dapat mendatangkan kesulitan. Hal yang sama juga terjadi bila informasi terlalu sedikit. Informasi yang berlimpah, terlalu rinci, dapat membuat kita kesulitan menagkap gambaran utamanya (big picture). Terlalu banyak informasi juga dapat memper lebar masalah (tidak fokus). Akibatnya, Anda kesulitan memilah-milahnya. Kedua masalah dalam kuantitas informasi ini akan selalu ditemui oleh seorang entrepreneur saat dia mengambil keputusan.”
b)   Hambatan Emosi dapat mengganggu kemampuan seseorang memecahkan masalah melalui berbagai cara. Beberapa jenis hambatan kreativitas yang tergolong dalam hambatan emosi dan contoh contohnya adalah sebagai berikut:
1.    Takut Mengambil Resiko
Hambatan ini berakar dari pengalaman kultural di mana anak-anak selalu diberi hadiah jika mampu memecahkan masalah dengan benar, tetapi sebaliknya dihukum bila melakukan kesalahan. Karena tidak diberi peluang melakukan kesalahan, banyak orang yang takut salah dan akhirnya takut mengambil resiko.
2.    Berani Menghadapi Ketidakpastian
Untuk menjadi kreatif, seseorang perlu belajar menghadapi ketidakpastian atau kekacauan (chaos). Ini berarti kita harus berani berpindah dari zona nyaman ke zona baru. Ingatlah selalu bahwa seorang entrepreneur ada karena ada orang orang yang mau mengarungi samudra ketidakpastian.
3.    Lebih Suka Menilai Daripada Menghasilkan Gagasan Baru
Hambatan ini muncul ketika seseorang berpikir negatif. Ada banyak orang yang selalu negatif terhadap apa saja sehingga dia lebih piawai menjadi kritikus daripada pelaku usaha atau inovator. Sikap ini sangat merugikan. Karena bila penilaian dilakukan terlalu dini, maka akan banyak sekali gagasan hebat yang ditolak.
4.    Kurang Tantangan
Kadangkala, kita malas memulai usaha karena memandang sepele. Permasalahan yang ada dianggap terlalu remeh untuk dipikirkan secara mendalam. Segala sesuatu yang dipandang sepele membuat kita kurang memiliki tantangan sehingga tidak bergerak.
5.    Terburu-buru
Sikap terburu buru dalam menyelesaikan masalah dapat menciptakan hambatan. Untuk menjadi kreatif, sering kali kita butuh tahapan inklubasi untuk memikirkan kembali permasalahan secara lebih mendalam dalam suasana yang lebih tenang.
c)   Hambatan kultural dapat menjangkiti seseorang bila dia dihadapkan pada seperangkat pola kultural di linkungannya. Salah satu jenis hambatan kultural yang paling umum adalah takut untuk tampil berbeda dari yang lain, atau takut mengambil tindakan/ mengemukakan gagasan yang kemungkinan bakal dianggap kontroversial.
d) Hambatan lingkungan merupakan hambatan kultural yang lebih luas. Iklim organisasi atau budaya perusahaan dapat menjadi penghambat perangsang kreativitas organisasi/ perusahaan di mana dapat mengupayakan lingkungan yang kondusif terhadap kreativitas. Elemen organisasi dari nilai nilai yang dianut manajer, bawahan, anggota kelompok, pelanggan dan pesaing juga dapat menghambat atau merangsang kreativitas. Beberapa elemen penghambat misalnya:
•  Tidak ada kerja sama dan rasa saling percaya antara tim kerja.
•  Atasan bersikap otoriter, tidak menghargai pendapat orang lain.
•  Gangguan rutin, misalnya telepon, tamu yang tak putus-putus dan ruang kerja yang riuh rendah.
•  Kurangnya dukungan untuk memangtangkan gagasan.
•  Budaya kebersamaan (solidaritas) atau anti persaingan.

e)   Hambatan intelektual biasanya disebabkan oleh sikap mental yang tidak efisien atau keengganan untuk menggunakan pendekatan baru, misalnya :
•  Kecendrungan yang sangat kuat untuk mempertahankan tradisi, menggunakan metode atau cara yang dulu pernah terbukti efektif,
•  Terlalu mengandalkan logika,
•  Enggan menggunakan intuisi,
•  Terlalu mengandalkan statistik dan pengalaman masa lalu sehingga gagasan batu terlalu cepat diuji secara mental.
Fogler dan LeBlanc (2000) menambahkan satu faktor hambatan lagi berupa  hambatan ekspresif yaitu ketidakmampuan seseorang untuk mengonsumsikan gagasan, baik secara lisan maupun tertulis. Sebenarnya, mutu gagasan tidak harus selalu dikemukakan secara lisan. Bila kita kurang lancar berbicara, kekurangan tersebut bisa diatasi dengan membuat gambar, ilustrasi, bagan, atau memanfaatkan “bahasa tubuh” untuk lebih ekspresif. Kita tidak perlu ragu menghabiskan waktu untuk menyampai gagasan.
2.5. Teknik Meningkatkan Kreativitas
            Cara-cara meningkatkan kreativitas dalam proses pemecahan masalah:
1.    Perumusan masalah secara kreatif
Adalah usaha yang dilakukan untuk menghindar dari perumusan masalah yang sudah jelas. Dengan berpikir secara divergen dan bukan convergen dengan melontarkan pertanyaan baru maupun mencoba melihat dari sudut pandang yang berbeda agar memperoleh kemungkinan baru.



2.    Bertanya dan bertanya
Jadi untuk membangkitkan kembali sikap bertanya adalah dengan melontarkan pertanyaan, tanpa perlu khawatir apakah pertanyaan yang kita ajukan salah satu karena pertanyaan tersebut orang lain menganggap kita bodoh.

3.      Curah gagasan
Biasanya dipakai untuk memecahkan masalah yang kompleks oleh kelompok yang terdiri atas dua sampai tujuh orang.

4.    Orang aneh
Maksudnya adalah memasukkan orang lain yang tidak begitu tahu tentang bidang pekerjaan atau bidang pengetahuan yang sedang dipecahkan masalahnya. Kehadiran orang aneh ini dapat memperluas kreativitas, karena ia akan memberikan perspektif dari sudut pandang yang unik atau tidak lazim.

5.    Iklim kreatif
Pedoman utamanya adalah menciptakan suasana yang kondusif. Ini berati harus membuang semua hambatan terjadinya kreativitas, sekaligus menciptakan lingkungan fisik, psikologis, dan sosial yang kondusif untuk kreatif.

2.6. Cara Mengukur Potensi Kreatif
Pengukuran-pengukuran kreativitas dapat dibedakan atas pendekatan pendekatan yang digunakan untuk mengukurnya. Ada lima pendekatan yang lazim digunakan untuk mengukur kreativitas, yaitu:
1.   Analisis objektif terhadap perilaku kreatif
       Pendekatan objektif dimaksudkan untuk menilai secara langsung kreativitas suatu produk hasil karya seseorang, berupa benda atau karya -karya kreatif yang dapat diobservasi wujud fisiknya. Pendekatan ini dapat menunjukkan seberapa kreativitas perilaku kreatif tersebut.
2.   Pertimbangan subjektif
       Pendekatan ini dalam melakukan pengukurannya diarahkan kepada produk kreatif yang telah dibuat oleh seseorang.
3.   Inventori kepribadian
       Pendekatan inventori kepribadian ditujukan untuk mengetahui kecenderungan kecenderungan kepribadian kreatif seseorang yang berhubungan dengan kreativitas. Inventori kepribadian akan memberikan jawaban atas kepribadian kreatif seseorang.
4.   Riwayat hidup atau biografi
       Pendekatan ini digunakan untuk mengungkapkan berbagai aspek kehidupan orang orang kreatif, meliputi identitas pribadinya, lingkungannya, serta pengalaman pengalaman kehidupannya.
5.   Tes kreativitas
            Tes ini digunakan untuk mengidentifikasi orang orang kreatif yang ditunjukkan oleh kemampuannya dalam berpikir kreatif. Misalnya, tes kreativitas yang terdiri dari tes verbal dan figural nantinya akan menghasilkan suatu angka kreativitas.
2.7. Cara Meningkatkan Kreativitas
Cara meningkatkan kreativitas dapat melalui:
1.    Pembelajaran, pelatihan, dan pengalaman. 
2.    Menganalisis masalah yang ada saat ini, kemudian dikembangkan untuk memunculkan ide baru. 
3.    Memiliki banyak pertanyaan tentang apakah ada cara yang lebih baik.
4.    Berpikir reflektif, merenung, dan berpikir lebih dalam.
5.    Think different, berani mengungkapkan hal yang berbeda, tidak takut terlihat aneh dalam mengungkapkan hal yang berbeda.
6.    Mengontrol perubahan pola pikir agar sesuai dengan tuntutan zaman. 
7.    Berinteraksi dengan sesama dan lingkungan





























BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
            Pentingnya kreativitas bagi seorang wirausaha yaitu sebagai berikut:
1.    Wirausaha yang kreatif dapat meluncurkan produk yang belum pernah dibuat dipasar
2.    Manusia kreatif bukanlah peniru, melainkan pemimpin
3.    Kreativitas dalam mencari solusi, menghasil ide ide terobosan, dan dalam menjalankan tugas .
4.    Orang kreatif tidak pernah menyerah dan selalu memiliki alternatif ide  untuk masalah - masalahnya .    
Yang menjadi hambatan hambatan kreativitas dijelaskan sebagai berikut:
a)   Hambatan persepsi merupakan hambatan yang membuat manusia sulit mempersepsikan masalah atau menangkap informasi yang relevan.
b)   Hambatan emosi dapat mengganggu kemampuan seseorang memecahkan masalah melalui berbagai cara.
c)   Hambatan kultural dapat menjangkiti seseorang bila dia dihadapkan pada seperangkat pola kultural di linkungannya.
d) Hambatan lingkungan merupakan hambatan kultural yang lebih luas.
e) Hambatan intelektual biasanya disebabkan oleh sikap mental yang tidak efisien atau keengganan untuk menggunakan pendekatan baru.
Cara mengukur potensi kreatif dilakukan dengan beberapa pendekatan dibawah ini:
1.    Analisis objektif terhadap perilaku kreatif:    pendekatan objektif dimaksudkan untuk menilai secara langsung kreativitas suatu produk hasil karya seseorang, berupa benda atau karya – karya kreatif yang dapat diobservasi wujud fisiknya.
2.     Pertimbangan subjektif: pendekatan ini dalam melakukan pengukurannya diarahkan kepada produk kreatif yang telah dibuat oleh seseorang.
3.    Inventori kepribadian: pendekatan inventori kepribadian ditujukan untuk mengetahui kecenderungan kecenderungan kepribadian kreatif seseorang yang berhubungan dengan kreativitas. Riwayat hidup atau biografi
4.    Tes kreativitasmengidentifikasi orang orang kreatif yang ditunjukkan oleh kemampuannya dalam berpikir kreatif.  
Cara meningkatkan kreativitas dapat melalui: pembelajaran, pelatihan, dan pengalaman, menganalisis masalah yang ada saat ini, kemudian dikembangkan untuk memunculkan ide baru, memiliki banyak pertanyaan tentang apakah ada cara yang lebih baik, berpikir reflektif, merenung, dan berpikir lebih dalam, think different, berani mengungkapkan hal yang berbeda, tidak takut terlihat aneh dalam mengungkapkan hal yang berbeda, mengontrol perubahan pola pikir agar sesuai dengan tuntutan zaman, berinteraksi dengan sesama dan lingkungan











DAFTAR PUSTAKA
1.    Semiawan R. Conny. 1998. Dimensi Kreatif dalam Filsafat Ilmu.  Bandung: Remaja Rosda Karya
2.    Sunarti, Kustiah, dkk. 2001. Psikologi Perkembangan II. Makassar: FIP UNM
3.    Adair, John. Adair on Creativity and Innovation. 2004. London : thorogood publishing Ltd
4.    Mangunhardjono, AM. 1986. Mengembangkan kreativitas. Yogyakarta: Kanisius. Mudjiran, Dkk. 2007.


0 comments:

Post a Comment

Linkie ♥

Powered by Blogger.