·
Analisis regresi berganda adalah
studi mengenai ketergantungan
variabel dependen (terikat) dengan dengan satu atau lebih variabel independen
(bebas) dengan tujuan untuk
mengestimasi dan atau memprediksi rata – rata populasi atau nilai rata –rata variabel dependen berdasarkan
nilai variabel independen yang diketahui.
·
Variabel dependen yang selanjutnya
dinotasikan Y dikenal sebagai variabel tak bebas, tergantung, respon, atau
outcome, sedangkan variabel independen yang dinotasikan sebagai X dikenal
sebagai variabel bebas, tak tergantung atau predictor.
·
Banyaknya variabel dependen harus
sama dengan 1 untuk analisis regresi, sebab dalam analisis ini kita akan
mencari hanya satu nilai variabel berdasarkan nilai – nilai variabel independen
yang jumlahnya bisa lebih dari 1.
·
Analisis regresi dapat kita terapkan
dalam mencari pengaruh variabel X terhadap variabel Y tergantung kepada tipe
variabel Y atau variabel dependen yang nilainya akan kita cari berdasarkan variabel
independen, setidaknya 2 jenis, yaitu :
1.
Jika variabel dependen merupakan data
kontinu maka kita dapat menggunakan regresi linier, maupun non-linier,
sedangkan
2.
Jika variabel dependen merupakan data
kategorikal maka kita dapat menggunakan analisis regresi logistic.
·
Teknik
estimasi variabel dependen yang melandasi analisis regresi
disebut Ordinary Least
Square diperkenalkan oleh Carl Fredrich Gauss. Metode ini mengestimasi
suatu garis regresi dengan jalan meminimalkan jumlah dari kuadrat kesalahan
setiap observasi terhadap garis regresi tersebut.
·
Asumsi
Ordinary Least Squares : asumsi klasik,
a.
Model regresi linier, artinya linier
dalam parameter.
b.
X diasumsikan nonstokastik artinya
nilai X dianggap tetap dalam sampel yang berulang.
c.
Nilai rata –rata kesalahan ialah nol.
d.
Homoskedastistisitas, artinya
variansi kesalahn sama untuk setiap periode.
e.
Tidak ada autokorelasi antara
kesalahan.
f.
Antara u dan X saling bebas.
g.
Tidak ada multikolinieritas.
h.
Jumlah observasi harus lebih besar
dari jumlah parameter.
i.
Adanya variabilitas, artinya nilai X
harus berbeda (tidak boleh sama semua)
j.
Model regresi telah dispesifikasikan
dengan benar.
·
Menilai Goodness of Fit suatu Model,
ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai actual dapat diukur dari
Goodness of fitnya. Secara statistic, setidaknya ini dapat diukur dari nilai
koefisien determinasi, nilai statn statistic F dan nilai statistic t.
perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai
statistiknya berada dalam daerah kritis. Sebaliknya disebut tidak signifikan
bila nilai statistiknya berada dalam daerah dimana H0 diterima.
·
Koefisien determinasi (R2)
pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi
variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu.
Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel – variabel independen
dalam menjelaskna variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai mendekati satu
berarti variabel – variabel independen memberikan hampir semua informasi yang
dibutuhkan untuk memprediksikan variasi variabel dependen.
·
Uji
signifikan simultan (uji statistik F), pada dasarnya menunjukkan apakah semua
variabel bebas yan dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama –
sama terhadap variabel dependen. Hipotesis nol yang hendak diuji
ialah apakah semua parameter dalam model sama dengan nol, artinya apakah semua
variabel independen bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel
dependen.
·
Uji
signifikan parameter individu (uji statistik t), menunjukkan seberapa jauh
pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi
variabel dependen. Hipotesis nol yang hendak diuji ialah apakah suatu
parameter sama dengan nol. Artinya, apakah suatu variabel independen bukan
merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen hipotesis
alternatifnya (H1) parameter suatu variabel tidak sama dengan nol.
Artinya, semua variabel independen secara simultan merupakan penjelasan yang
signifikan terhadap variabel dependen.
H0 : Bi = 0, parameter bi sama dengan nol
H1:bi =/ 0
Langkah – langkah :
1.
Buka file,
2.
Menu utama SPSS, pilih menu Analyze,
kemudian submenu Regression, lalu pilih Linier.
3.
Pada kotak Dependent, isikan satu
variabel INCOME
4.
Pada kotak Independent, isikan beberapa
variabel SIZE, EARNS, WEALTH, SAVING.
5.
Pada kotak method, pilih Enter.
6.
Abaikan yang lain dan tekan OK.
·
Standardized beta coefficients,
apabila masing – masing koefisien variabel independen kita standardisasi lebih
dahulu, maka kita akan mempunyai koefisien yang berbeda karena garis regresi
melewati origin sehingga tidak ada konstantanya.
·
Keuntungan dengan menggunakan
standardized beta ialah mampu mengeliminasi perbedaan unit ukuran pada variabel
independen. Jika ukuran variabel independen tidak sama, maka sebaiknya interpretasi persamaan regresi
menggunakan standardized beta.
·
Ada dua hal yang perlu diperhatikan,
jika melihat pentingnya jika menggunakan standardized beta:
1.
Koefisien beta digunakan untuk
melihat pentingnya masing – masing variabel independen secara relative dan
tidak ada multikolinieritas antar variabel independen.
2.
Nilai koefisien beta hanya dapat
diinterpretasikan dalam kontek variabel lain dalam persamaan regresi.
·
Analisis
regresi dengan variabel Dummy(nominal, tdk ada tingkatan). Jika
variabel independen berukuran kategori atau dikotomi, maka dalam model regresi
variabel tersebut harus dinyatakan sebagai variabel dummy dengan memberikan
kode 0 (nol) atau 1 (satu). Setiap variabel dummy menyatakan satu kategori
variabel independen nonmetric,
dan setiap variabel non metric dengan k kategori dapat dinyatakan dalam k-1 variabel dummy. Jika
jenisnya 4 maka hanya dibuat 3 dummy
·
Cara
pemberian kode dummy umumnya menggunakan kategori yang dinyatakan dengan angka
1 atau 0. Kelompok yang diberi nilai dummy 0 disebut excluded group, sedangkan
kelompok yang diberi nilai dummy 1 disebut included group.
- Kasus seperti tadi, variabel independen di tambah variabel region
(race dan region merupakan kategori) berpengaruh terhdap variabel dependen
income, baik secara individual maupun secara serentak.
Langkah – langkah :
1.
Buka file,
2.
Menu utama, pilih menu Analyze,
kemudian submenu Regression, lalu pilih Linier
3.
Pada kotak Dependen, isikan variabel,
income
4.
Pada kotak Independen, isikan
variabel lainnya dan dummynya
5.
Pada kotak method, pilih Enter
6.
Tekan continu, lalu pilih OK.
Bila semuanya sig.
Income = sigma B
Yg tidAk sig. membuang satu satu dimulai dari bawah dan di uji.
Hipotesis dibuat dua kali, interpretasi, dan dibuat modelnya.
·
Analisis
regresi dengan chow test. Chow test adalah alat ukur untuk menguji tes for
coefficients atau uji kesamaan koefisien. Jika hasil observasi yang
sedang diteliti dapat dikelompokkan menjadi dua atau lebih kelompok yang merupakan subjek yang sama/berbeda.
Langkah – langkah :
1.
Langkah regresi dengan observasi
total dan dapatkan nilai Restricted residual sum of squares atau RSSr dengan df
= (n1 + n2 – k) dimana k ialah jumlah parameter yang diestimasi .
2.
Lakukan regresi dengan observasi
periode sebelum resesi dan dapatkan nilai Restricted residual sum of squares
atau RSS1 dengan df= (n1 – k)
3.
Lakukan regresi dengan observasi
periode setelah resesi dan dapatkan nilai restricted residual sum of squares
atau RSS2 dengan df = (n2 – k)
4.
Jumlahkan nilai RSS1 dan RSS2 untuk
mendapatkan apa yang disebut unrestricted residual sum of squares (RSSur).
RRSur = RSS1 + RSS2, dengan df = (n1 + n2 – 2k)
5.
Hitung nilai F test dengan rumus.
F =
6.
Nilai rasio F mengikuti distribusi F
dengan k dan (n1 + n2 – 2k) sebagai df untuk penyebut maupun pembilang.
7.
Jika nilai F hitung > F tabel,
maka kita menolak hipotesis nol dan menyimpulkan bahwa model regresi sebelum
resesi dan model regresi sesudah resesi memang berbeda.
·
Model regresi dengan bentuk
fungsional. Apabila hubungan variabel terikat dengan variabel – variabel
bebasnya tidak menunjukkan hubungan yang tidak linier, maka salah satu cara
yang dilakukan yaitu dengan mentransformasi variabel bebasnya ke dalam bentuk
lain yang lebih sesuai. Model regresi itu antara lain the log linier models,
Semi Log models, Reciprocal models, dan the Logaritmic reciprocal model. Ada 4
metode transformasi variabel, yaitu logaritma, akar kuadrat, kuadrat, dan
resiprokal.
·
Model regresi exponensial,
Yi
=
eui
persamaan ini dapat ditulis dalam bentuk
logaritma natural menjadi
Ln
Yi = Ln
+
Ln Xi + ui
Dimana Ln = logaritma natural (log berbasis e,
dimana e = 2.718, jika Ln
=
, maka persamaan diatas dapat ditulis menjadi
Ln
Yi = Ln
+
Ln Xi + ui
Model regresi ini memiliki linier parameter
dan
dan linier
variabel logaritma Y dan X sehingga dapat diestimasi dengan Ordinary Least
Squares. Oleh karena linieritas maka model regresi ini sering disebut dengan
log – log, double log atau log linier model.
Jika asumsi klasik model regresi linier dipenuhi,
maka parameter persamaan dapat diestimasi dengan OLS dengan cara
dimana
·
Slop koefisien
mengukur
elastisitas Y terhadap X, yaitu prosentase perubahan dalam Y yang disebabkan
oleh perubahan prosentasi X. Model ini mengasumsikan bahwa koefisien
elastisitas antara Y dan X tetap konstan atau constant elasticity model.
Langkah – langkah :
1.
Buka file
2.
Dari menu utama SPSS, pilih Transform
dan Compute
3.
Transformasikan variabel ke dalam
bentuk logaritma natural
4.
Dari menu utama SPSS, pilih regresi,
lalu pilih submenu linier
5.
Isikan kotak dependen dengan variabel
6.
Isikan kotak independen dengan variabel
7.
Abaikan yang lain dan tekan OK
0 comments:
Post a Comment