BAB I
PEMBAHASAN
A. Pendekatan Pencapaian Tujuan (Goal Attainment Approach)
Pendekatan pencapaian tujuan mengasumsi
bahwa organisasi adalah kesatuan yang dibuat dengan sengaja, rasional, dan
mencari tujuan. Oleh karena itu, pencapaian tujuan yang berhasil menjadi sebuah
ukuran yang tepat tentang keefektifan. Namun demikian agar pencapaian tujuan
bisa menjadi ukuran yang sah dalam mengukur keefektifan organisasi,
asumsi-asumsi lain juga harus diperhatikan :
1. Organisasi
harus mempunyai tujuan akhir.
2. Tujuan-tujuan
tersebut harus diidentifikasi dan ditetapkan dengan baik agar dapat dimengerti.
3. Tujuan-tujuan
tersebut harus sedikit saja agar mudah dikelola.
4.
Harus ada consensus atau ( kesepakatan umum
mengenai tujuan-tujuan tersebut).
Oleh karena itu empat asumsi diatas
menyatakan bahwa keefektifan sebuah organisasi harus dinilai dengan pencapaian
tujuan ketimbang caranya.
Beberapa
permasalahan dalam pendekatan ini antara lain adalah :
–
Apa yang dinyatakan secara resmi oleh sebuah
organisasi sebagai suatu tujuan tidak selalu mencerminkan tujuan yang
sebenarnya.
–
Tujuan jangka pendek sering kali berbeda dengan
tujuan jangka panjangnya.
–
Organisasi yang memiliki tujuan majemuk akan
menciptakan kesulitan.
B. Pendekatan
Sistem (System Approach)
Pendekatan system terhadap pendekatan
organisasi mengimplikasikan bahwa organisasi terdiri dari sub-sub bagian yang
saling berhubungan. Jika salah satu sub bagian ini mempunyai performa yang
buruk, maka akan timbul dampak yang negative terhadap performa keseluruhan
system.
Keefektifan membutuhkan kesadaran dan
interaksi yang berhasil dengan konstituensi lingkungan. Manajemen tidak boleh
gagal dalam mempertahankan hubungan yang baik dengan para pelanggan, pemasok,
lembaga pemerintahan, serikat buruh, dan konstituensi sejenis yang mempunyai
kekuatan untuk mengacaukan operasi organisasi yang stabil.
Kekurangan yang paling menonjol dari
pendekatan system adalah hubungannya dengan pengukuran dan masalah apakah
cara-cara itu memang benar-benar penting. Keunggulan akhir dari pendekatan
system adalah kemampuannya untuk diaplikasikan jika tujuan akhir sangat samara
atau tidak dapat diukur.
Dapat disimpulan bahwa organisasi terdiri
sub bagian yang saling berhubungan, oleh karena itu dinilai berdasarkan
kemampuannya untuk dan mempertahankan stabilitas dan keseimbangan.
C. Pendekatan
Stakeholders
Dikatakan efektif apabila dapat memenuhi
bagi pemilik adalah laba atau investasi, pertumbuhan penghasilan, pegawai
adalah kompensasi, tunjangan tambahan, kepuasaan pada kondisi kerja, pelanggan
adalah kepuasan terhadap harga, kualitas, pelayanan, kreditur adalah kemampuan
untuk membayar hutang.
Dalam 3 (tiga) hal diatas dapat kita ambil salah satu contoh seperti
pendekatan system, dimana pendekatan system ini sangat berpengaruh dalam
organisasi yaitu sebagai berikut :
–
Pendekatan Sistem
Pendekatan sistem memandang organisasi
sebagai satu kesatuan yang saling berinteraksi yang tak terpisahkan. Organisasi
merupakan bagian dari lingkungan eksternal dalam pengertian luas. Sebagai suatu
pendekatan sistem manajemen meliputi sistem umum dan sistem khusus serta
analisis tertutup maupun terbuka.
Pendekatan sistem umum meliputi
konsep-konsep organisasi formal dan sosiopsikologis. Analis sistem manajemen
spesifik meliputi struktur organisasi, desain pekerjaan, akuntansi, sistem
informasi dan mekanisme perencanaan serta pengawasan.
–
Pendekatan Kontingensi
Pendekatan kontingensi digunakan untuk
menjembatani celah antara teori dan praktek senyatanya. Biasanya antara teori
dengan praktek berbeda, maka harus memperhatikan lingkungan sekitarnya. Kondisi
lingkungan akan memerlukan aplikasi konsep dan teknik manajemen yang berbeda.
Pendekatan ini dipandang sebagai hubungan
fungsional “bila maka”. Hubungan fungsional yaitu keterkaitan antara variabel
yang satu dengan variabel yang lain. Bial ada perubahan satu variabel akan
mempengaruhi nilai variabel lainnya. Bila merupakan variabel bebas (independent
variable) dan maka merupakan variabel bergantung (dependent variable). Faktor
lingkungan merupakan variabel bebas, sedang konsep dan teknik manajemen
merupakan variabel bergantung.
Dalam pendekatan kontingensi ada tiga
kerangka konseptual yaitu lingkungan, konsep-konsep dan teknik-teknik serta
hubungan antara keduanya. Pendekatan kontingensi mengkombinasikan antara
pendekatan klasik dan hubungan manusia.
“Contingency Approach = Pendekatan Klasik + Pendekatan
Hubungan Manusiawi”.
–
Pendekatan Nilai – Nilai Bersaing
(Competing-values approach)
Pendekatan nilai - nilai bersaing, bertitik tolak dengan
assumsi terdapat apa yang disebut dengan fleksibilitas (mampu menyesuaikan diri
dengan perubahan, perolehan sumber (mampu meningkatkan dukungan dari luar dan
memperluas jumlah tenaga kerja), perencanaan (tujuan jelas dan dipahami dengan
benar), produktifitas (volume keluaran tinggi, rasio keluaran terhadap masukan
tinggi), Ketersediaan informasi (saluran komunikasi membantu pemberian
informasi kepada orang mengenai hal-hal yang mempengaruhi pekerjaan mereka),
stabilitas (perasaan tenteram, kontinuitas, kegiatan yang berfungsi secara
lancar), Tempat kerja yang kondusif (pegawai mempercayai, menghormati serta
bekerja sama dengan yang lain), tenaga kerja terampil (pegawai memperoleh
pelatihan, mempunyai keterampilan dan berkapasitas untuk melaksanakan
pekerjaannya dengan baik).
Nilai-nilai bersaing secara nyata melangkah lebih jauh dari
pada hanya pengakuan tentang adanya pilihan yang beraneka ragam. Pendekatan
tersebut mengasumsikan tentang adanya pilihan yang beraneka ragam. Pendekatan
tersebut mengasumsikan bahwa berbagai macam pilihan tersebut dapat
dikonsolidasikan dan diorganisasi. Pendekatan nilai-nilai bersaing mengatakan
bahwa ada elemen umum yang mendasari setiap daftar criteria Efektifitas
Organisasi yang komprehensif dan bahwa elemen tersebut dapat dikombinasikan
sedemikian rupa sehingga menciptakan kumpulan dasar mengenahi nilai - nilai
bersaing. Masing - masing kumpulan tersebut lalu membentuk sebuah model
keefektifan yang unik.
BAB II
PENUTUP
A. Kesimpulan
Keyakinan bahwa keefektifan organisasi
tidak dapat dirumuskan karena ada perbedaan pandangan, oleh karena itu, maka
pemahamannya melalui suatu pendekatan yang sering diungkapkan dengan apa yang
disebut sebagai berikut :
a. Pendekatan Pencapaian Tujuan yaitu pendekatan pencapaian
tujuan mengasumsi bahwa organisasi adalah kesatuan yang dibuat dengan sengaja,
rasional, dan mencari tujuan.
b. Pendekatan System yaitu pendekatan system terhadap
pendekatan organisasi mengimplikasikan bahwa organisasi terdiri dari sub-sub
bagian yang saling berhubungan. Jika salah satu sub bagian ini mempunyai
performa yang buruk, maka akan timbul dampak yang negative terhadap performa
keseluruhan system.
c. Pendekatan Stakeholders yaitu dalam 3 (tiga) hal dapat kita ambil salah satu contoh seperti
pendekatan system, dimana pendekatan system ini sangat berpengaruh dalam
organisasi yaitu sebagai berikut :
– Pendekatan System
– Pendekatan Kontingensi
– Pendekatan Nilai-Nilai
Bersaing
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/7071861/PENDEKATAN-PENDEKATAN_DALAM_KEPEMIMPINAN_MAKALAH_Diajukan_untuk_memenuhi_tugas_Mata_Kuliah
0 comments:
Post a Comment