Dosen : Dra. Aisyah, M. Si
Mata Kuliah : Pengantar Ilmu Administrasi
MAKALAH PENGANTAR
ILMU ADMINISTRASI
“FAKTOR EKOLOGIS
PERKEMBANGAN ILMU ADMINISTRASI”
DISUSUN OLEH:
Eksanti Rahmi Ramadhani
Rosmita
Harleni
Fitrah Hidayah Adyani Murad
Sitti Nurhaliza
Nengsih
PRODI D4 ADMINISTRASI BISNIS
JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Administrasi sebagai ilmu mempunyai sifat umum dan universal dalam arti
memiliki unsur-unsur yang sama, dimanapun dan kapanpun ilmu administarsi dimaksud
diterapkan. Tetapi dalam kenyataannya dijumpai berbagai macam variasi dari
gejala-gejala administrasi yang terdapat dalam beberapa kelompok masyarakat
dari sesuatu atau diantara berbagai bangsa.
Di dunia kita jumpai sekian banyak sistem administrasi, khususnya
Administrasi Negara, yang hampir sama dengan banyaknya negara atau bangsa yang
ada. Bahkan dalam satu sistem Administrasi Negara masih dijumpai subsistem
administrasi dari suatu kelompok masyarakat tertentu atau dari suatu bagian
wilayah negara tertentu. Nampaknya di sini terdapat suatu hubungan pengaruh
antara Administrasi atau administrasi dari suatu bagian wilayah negara
(Administrasi Daerah) dengan lingkungan sekitarnya, baik lingkungan fisik
maupun lingkungan masyarakat. Para ahli mulai tertarik untuk mempelajari hal
tersebut, dengan meminjam dalil, metoda dan pendekatan mempelajari dari ilmu
kehidupan (biologi) yaitu ekologi, yang mempelajari hubungan pengaruh yang
bersifat timbal balik antara alam sekitar dengan organisma hidup.
Selain itu perlu diingat, bahwa manusia sebagai organisma hidup merupakan
makhluk yang tertinggi dan sempurna. Ia memiliki cipta atau akal yang
membuahkan ilmu dan teknologi, rasa yang membuahkan seni dan keindahan
(estetika) dan karsa yang membuahkan etika dan moral (baik buruk). Dengan cipta
rasa dan karsanya, sampai batas-batas tertentu manusia mampu menguasai dan
mempengaruhi lingkungan hidupnya. Lain halnya dengan hewan dan tumbuh-tumbuhan
yang tidak memiliki cipta dan sebagainya, maka mereka lebih banyak dipengaruhi
oleh lingkungannya daripada mempengaruhi. Kalau mereka mampu mempengatuhi
lingkungannya, maka pengaruh tersebut sangat terbatas (lemah).
Telah disinggung pada uraian terdahulu, bahwa studi, teori dan
prinsip-prinsip ekologi dan human ecology tersebut diterapkan dalam ilmu
administrasi. Dianalogikan bahwa administrasi sebagai “organisma” mempunyai
hubungan pengaruh timbal balik dengan lingkungan hidupnya (environment).
B. Rumusan Masalah
Ditinjau dari latar belakang diatas
dapat di ambil rumusan masalah sebagai berikut :
a. Apa hubungannya Ekologi dengan
Administrasi?
b. Faktor – faktor ekologis perkembangan administrasi?
c. Apa pengaruh keadaan dan kemampuan Penduduk terhadap
Administrasi?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Ekologi
Ekologi, sebagai suatu ilmu merupakan suatu cabang biologi yang menyelidiki
hubungan antara organisma hidup dengan lingkungan di mana ia hidup.
Usaha-usaha tersebut kemudian dikembangkan guna menyelidiki ekologi manusia
(human ecology), dimana ternyata manusiapun mempunyai hubungan pengaruh timbal
balik dengan lingkungannya. J.W. Bews, dalam bukunya Human Ecology, telah
membahas masalah tersebut. Dalam buku ini dikemukakan bahwa, the word it self
is derived from the Greek oikos, a house or home, the same root word as accurs
in economy and economics. Economics is a subject with which ecology has much in
common, but ecology is much wider. It deals with all the interrelationships of
living organisms and their environment.
B. Pengertian Administrasi
Administrasi dalam arti sempit adalah
kegiatan-kegiatan yang bersifat tulis-menulis, jadi merupakan kegiatan tata usaha
seperti mengetik, mengirim surat dan menyimpan arsip, sedangkan administrasi
dalam arti luas meliputi kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan terlebih dahulu, atau dengan kata lain administrasi dalam arti
luas yaitu kegiatan yang dilakukan dalam rangka mencapai tujuan yang terlebih
dahulu telah ditetapkan.
C. Pengertian Negara
Negara adalah suatu wilayah di permukaan bumi yang kekuasaannya baik politik, militer, ekonomi, sosial maupun budayanya diatur oleh pemerintahan yang berada di wilayah tersebut. Negara juga merupakan suatu wilayah
yang memiliki suatu sistem atau aturan yang berlaku bagi semua individu di
wilayah tersebut, dan berdiri secara independent. Syarat primer sebuah negara
adalah memiliki rakyat, memiliki wilayah, dan memiliki pemerintahan yang
berdaulat. Sedangkan syarat sekundernya adalah mendapat pengakuan dari negara
lain.
D. Hubungan Ekologi dengan Administrasi
Tinjauan ekologi terhadap perkembangan administrasi
berarti “Tinjauan yang mencoba menerangkan hubungan antar lingkungan
(environment) dimana administrasi itu tumbuh dan berkembang dengan administrasi
itu sendiri yang dianggap sebagai organisme hidup (living organisme)”, atau dengan lain
perkataan tinjauan ekologis ingin menjelaskan pengaruh daripada lingkungan
terhadap administrasi dan sebaliknya, maka dengan adanya pengaruh tersebut akan
memberikan ciri-ciri khas kepada administrasi.
Yang menyebabkan mengapa dalam suatu daerah tertentu
mempunyai perbedaan administrasi dengan daerah lain walaupun masing-masing
berada dalam suatu ikatan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Berbeda dari
masyarakat atau bangsa yang satu dengan masyarakat atau bangsa yang lain,
sehingga dapat diketahui mengapa suatu masyarakat atau bangsa memiliki corak
administrasi negaranya sedemikian rupa.
a.
Faktor-faktor Ekologis beraspek alamiah
Aspek-aspek kehidupan
nasional terdiri dari aspek alamiah dan aspek kemasyarakatan, maka
faktor-faktor ekologis administrasi Negara Indonesia akan diperinci sejalan dengan aspek-aspek kehidupan
nasional tersebut. Yaitu sebagai berikut :
a.
Lokasi dan Posisi Geografi
1) Pengaruh lokasi dan posisi geografi terhadap
administrasi Negara, perlu disebutkan bentuk wujudnya Negara Indonesia terdiri
dari kepulauan, letak astronomiknya yang berada di daerah tropik, posisi silang
antara 2 benua dan 2 samudra.
2) Pengaruh Administrasi Negara terhadap geografi
Indonesia, terutama lokasi dan posisinya hamper-hampir tidak ada karena
sifatnya alamiah. Tetapi pengaruh pada segi lain dapat dietlusuri melalui
perubahan cara pandang atau wawasan bangsa Indonesia mengenai geografinya.
Semula dianut suatu cara pandang batas perairan sepanjang 3 mil laut diukur
pada garis pantai pada waktu air pasang surut. Dalam hal demikian seolah-olah
wilayah negara Indonesia terbelah-belah menjadi beberapa bagian, karena
dipisahkan oleh laut yang cukup luas (lebih dari 3 mil laut) dimana kapal-kapal
asing dapat memasukinya seperti di laut bebas. Keadaan yang demikian tentu
tidak dapat dibiarkan.
Negara-negara sedang
berkembang pada umunya belum mempu menggali sumber-sumber kekayaan alam secara
maksimal, oleh karenanya bantuan asing, baik berupa modal dan tenaga ahli tidak
dapat dihindarkan. Demikian pula Indonesia, untuk menggali sumber-sumber minyak
dilepas pantai pada akhir-akhir ini diperlukan kerjasama dengan pihak asing,
demikian pula pengusahaan bahan tambang lainnya seperti nickel, aluminium dan
sebagainya.
b.
Keadaan dan Kekayaan Alam
1) Pengaruh keadaan dan kekayaan alam terhadap
administrasi Negara yaitu nampak pada usaha-usaha untuk
memanfaatkan sumber-sumber alam tadi bagi pemenuhan kebutuhan hidup
manusia. Negara - negara sedang berkembang pada umumya belum mampu menggali
sumber-sumber kekayaan alam secara maksimal, oleh karenanya bantuan asing, baik
berupa modal maupun tenaga ahli tidak dapat dihindarkan. Demikina pula
Indonesia, untuk menggali sumber-sumber minyak di lepas pantai pada akhir-akhir
ini diperlukan kerja sama dengan pihak asing.
2) Pengaruh Administrasi Negara terhadap keadaan dan
kekayaan alam, sangat terbatas,
karena kekayaan alam ini merupakan karunia Tuhan yang Maha Esa. Pengaruhnya
kalau ada, terbatas pada merubah sumber-sumber dari potensi menjadi kemampuan
real. Misalnya air terjun merupakan potensi tenaga diubah untuk benar-benar
menjadi tenaga, tanah yang subur merupakan potensi untuk tanaman padi diubah
agar benar-benar menghasilkan padi dan seterusnya.
c.
Keadaan dan Kemampuan Penduduk
Keadaan dan kemampuan penduduk mempunyai pengaruh terhadap administrasi negara,
dan sebaliknya keadaan dan kemampuan penduduk ini dipengaruhi juga oleh
administrasi negara tersebut.
1) Pengaruh keadaan dan kemampuan Penduduk terhadap
Administrasi Negara. Dalam melihat pengaruh faktor dan kemampuan penduduk
ini beberapa hal perlu diperhatikan yaitu: jumlah Penduduk, distribusi spasial, Tingkat Pendidikan, dan Kesehatan Penduduk.
Pengaruh administrasi negara terhadap keadaan dan
kemampuan penduduk
Program-program
Pemerintah yang diimplementasikan oleh administrasi negara dapat merubah
keadaan dan kemampuan penduduk.
a.
Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi
khususnya Direktorat Jendral Transmigrasi dengan jajarannya dan bekerjasama
dengan unsure-unsur administrasi Negara lain misalnya dengan Departemen Dalam
Negeri atau Badan Koordinasi Penyelenggaraan Transmigrasi dapat lebih
menyeimbangkan penyebaran spasial penduduk.
b. Departemen Kesehatan, dengan program-programnya di bidang kesehatan dapat
mempengaruhi keadaan kesehatan penduduk.
b. Faktor-faktor Ekologis
beraspek Kemasyarakatan meliputi (IPOLEKSOSBUDMIL)
1) Ideologi adalah suatu komlpeks atau jalinan ide-ide tentang manusia dan
dunia, yang dijadikan pedoman dan cita-cita hidup. Bagi Indonesia, ideology
yang dimaksud adalah Pancasila, sesuai dengan penegasan presiden Soeharto bahwa
“Pancasila adalah sumber dari segala gagasan kita mengenai wujud masyarakat
yang kita anggap baik, yang menjamin kesentosaan kita semua, yang mampu member
kesejahteraan lahir dan batin bagi kita semua.
a)
Pengaruh Ideologi Pancasila terhadap
Administrasi Negara
Dalam mempelajari pengaruh ideologi
terhadap administrasi Negara Indonesia hendaknya dilihat Pancasila sebagai
dasar/ideologi Negara yang telah dirumuskan dalam pembukaan Undang-Undang Dasar
1945 dan yang selanjutnya telah terjabarkan dalam pasal-pasal UUD 1945.
1. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa
Adanya
pembangunan tempat-tempat ibadah, penyediaan fasilitas-fasilitas penunaian
ibadat oleh administrasi Negara merupakan petunjuk-petunjuk pengaruh sila
Ketuhanan Yang Maha Esa terhadap adminstrasi Negara.
2. Sila Kemanusiaan Yang Adil dan
Beradab
Untuk
mewujudkan sila ini adminstarsi Negara mengambil langkah-langkah menghapuskan
penindasan, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia. Departemen Luar
Negeri memelihara hubungan antar Negara atas dasar saling menghormati dan
saling menghargai satu sama lain.
3. Sila Persatuan Indonesia
Perlu
diingat bahwa kebinekaan masyarakat Indonesia juga perlu diperhatikan dengan
membentuk satuan-satuan pemenrintahan di daerah-daerah yang bersifat otonom
dengan administrasi daerahnya masing-masing. Dengan demikian cita Negara
kesatuan dilengkapi dengan asas desentralisasi dengan maksud untuk
mencapai efisiensi dan evektifitas pemerintahan.
4. Sila Kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan
Sila
keempat ini mengandung nilai cita demokrasi. Sebagai Negara demokrasi
pemerintah dan adminstrasi negaranya harus bertanggung jawab kepada rakyat,
dikontrol oleh rakyat, dan memberikan pelayanan kepada rakyat, hanya saja
system dan mekanismenyta berbeda-beda. Di Indonesia pertanggungan jawab
administrasi Negara diberikan kepada rakyat melalui presiden sebagai
administrator pemerintah.
5. Sila Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia
Pada
dasarnya sila ini menghendaki adanya kemakmuran yang merata diantara seluruh
rakyat. Sila ini berwujud ke dalam norma-norma yang mengatur kesejahteraan
social yaitu pasal 33 dan 34 UUD 1945. Departemen-departemen pemerintahan telah
diciptakan untuk mewujudkan norma-norma tersebut serta peraturan-peraturan
disiapkan dan dilaksanakan untuk memberikan perlindungan kepada yang lemah.
b)
Pengaruh Administrasi Negara terhadap
Ideologi Pancasila
Pada ketetapan
MPR Nomor II/MPR/1978 telah memetapkan suatu pedoman penghayatan dan pengamalan
pancasila yang merupakan penuntun dan pegangan hidup dalam kehidupan
bermasyarakat dan bernegara bagi setiap warga Negara Indonesia. Dalam rangka
melaksanakan ketetapan tersebut presiden sebagai administrator pemerintahan
membentuk tim penasehat presiden tentang Pelaksanaan
Pedoman Penhayatan dan Pengamalan Pancasila.
2)
Politik
a)
Pengaruh sistem politik terhadap
administrasi Negara
Oleh karena administrasi Negara ada
dibawah pimpinan pejabat-pejabat politis yang berorientasi kepada partai
politik tetentu, maka sering terjadi pembentukan suatu badan/lembaga baru atau
unit-unit baru dalam kementrian, walaupun secara terselubung dilatar belakangi
kepentingan untuk menempatkan orang-orang partai pada jabatan dalam
badan/lembaga yang baru tersebut.
Pada era Orde Baru mulai diambil
langkah-langkah untuk membenahi administrasi Negara menuju kearah administrasi
Negara yang sehat, dengan mengurangi pengaruh partai-partai politik.
Usaha-usaha tersebut seperti:
· Bidang Organisasi, antara lain meliputi
refungsionalisasi, restrukturisasi, dan penempatan.
· Bidang struktur dan prosedur kerja,
antara lain meliputi hubungan-hubungan, debirokratisasi/decontrol dan
penyelenggaraan fungsi organisasi dan metoda.
· Di bidang perusahaan Negara, telah
dilakukan pengelompokan perusahaan-perusahaan milik Negara kedalam tiga bentuk
perusahaan yaitu: Perusahaan Jawatan (PERJAN), Perusahaan Umum (PERUM) dan
Perusahaan Perseroan (PERSERO).
b)
Pengaruh administrasi Negara terhadap
sistem politik
Pengaruh administrasi Negara terhadap
system politik dapat ditelusuri bertolak pada maklumat Pemerintah tentang pembentukan
partai-partai politik 3 Nopember 1945 yang berisi anjuran pemerintah tentang
pembentukan partai-partai politik.
3) Ekonomi
a. Pengaruh faktor ekonomi terhadap administrasi Negara
Ekonomi
Indonesia tidak berdasarkan pada ekonomi bebas, tidak pula berdasakan ekonomi
sentral yang bercorak etatisma, melainkan berdasarkan nilai-nilai Pancasila.
Landasan ekonomi tersebut mampunyai dampak terhadap administrasi Negara, yaitu
bahwa dalam rangka mewujudkan “usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluarhgaan”
atau secara tegas disebut sebagai usaha koperasi, maka pemerintah sejak semula
sudah mempersiapkan seperangkat administrasi Negara untuk membina koperasi.
Dalam
rangka pelaksanaan pembangunan nasional diperlukan investasi modal yang cukup
besar baik oleh pemerintah sendiri maupun oleh pihak swasta. Faktor-faktor
ekonomi khususnya pembangunan ekonomi, yang memerlukan penanaman modal dalam
negeri dan asing, mempunyai dampak terhadap sistem administrasi Negara.
Pembangunan nasional yang dilaksanakan secara bertahap dean berencana
diperlukan suatu badan perencana yang diperlengkapi dengan seperangkat
administrasi Negara.
b. Pengaruh administrasi Negara terhadap ekonomi
Dalam mempelajari pengaruh administrasi
Negara terhadap ekonomi dapat dikemukakan beberapa hal saja yaitu :
· Anggaran belanja dan pendapatan Negara,
· Kebijakan penanaman modal,
· Kebijakan proteksi (perlindungan) dan
· Kebijakan di bidang ekspor.
4) Sosial Budaya (Sosbud)
a. Pengaruh sosial budaya terhadap administrasi Negara
Pembahasan pengaruh faktor sosbud terhadap
administrasi Negara Indonesia sengaja dilakukan secara garis besar saja, dengan
maksud untuk dinahas lebih lanjut secara terperinci dan intensif dalam laporan
atau tulisan sendiri.
·
Tradisional versus modern
·
Teknologi social dan fisik
·
Rovolusi komunikasi
b. Pengaruh administrasi Negara terhadap sosial budaya
Pengaruh
administrasi Negara terhadap social budaya dapat ditelusuri melalui
program-program pembangunan social budaya yang dilancarkan oleh pemerintah yang
diimplementasikan oleh administrasi Negara. GBHN telah memberikan
pengarahan-pengarahan program pembangunan dibidang social budaya yang dapat
dijadikan acuan dalam membahas pengaruh administrasi Negara terhadap social budaya.
Beberapa pengaruh yang dimaksud adalah :
·
Program moderenisasi desa,
·
Program-program di bidang seni budaya,
·
Program di bidang pendidikan,
·
Program di bidang kesehatan dan keluarga
berencana.
5) Militer
Militer di Indonesia mempunyai
kedudukan, peranan dan fungsi yang khas, sesuai dengan jiwa dan semangat
pengabdiannya, yaitu mempunyai fungsi ganda atau dwi fungsi = sebagai kekuatan
pertahanan-keamanan dan sebagai kekuatan sosial.
Peranan militer (ABRI) sebagai kekuatan
sosial meliputi : ikut menentukan haluan Negara, bertinak sebagai pelopor,
stabilisator dan dinamisator, ikut serta dalam pembangunan nasional. Diciptakan
suasana hubungan kerjasama yang harmonis di antara sesama kekuatan-kekuatan
sosial.hal ini memperkokoh integritas bangsa, yang siap menunaikan tugas-tugas
pembangunan di samping selalu siap juga dalam menghadapi bahaya dari dalam dan
dari luar.
a. Pengaruh militer terhadap administrasi Negara
Pengaruh
militer terhadap administrasi Negara dapat ditelusuri melalui dwifungsi ABRI dengan
system kekaryaannya. Praktek-praktek dan kebiasaan administrasi militer sampai
tingkat tertentu mewarnai system dan prosedur serta praktek-praktek dan
kebiasaan administrasi lembaga-lembaga tadi.
·
Pemantapan prinsip-prinsip organisasi
·
Asisten sekretaris wilayah/daerah
·
Tata upacara
b. Pengaruh administrasi Negara terhadap militer/hankam
Pengaruh administrasi Negara terhadap
militer (hankam) paling tidak Nampak dalam 2 hal.Pertama, karena anggota
militer sewaktu-waktu harus siap ditugaskan di luar jajaran departemen hamkan,
maka mereka harus memiliki kualifikasi yang sedemikian krupa sehingga cocok
dengan tuntutan persyaratan jabatan-jabatan di luar jajaran hankam dimaksud.
Kedua, pelaksanaan sishankamrata
memerlukan pengerahan kekuatan rakyat.rakyat perlu dipersipakan dengan
latihan-latihan, diorganisir dalam kelompok-kelompok yang sewaktu-waktu dapat
digerakan untuk menghadapai tugas-tugas nyata.
E. Analisis SWOT
No.
|
Perspektif
|
Kekuatan
|
Manfaat
|
Peluang
|
Hasil
|
1.
|
Fisik;
Letak dan
bentuk serta kondisi Geografis
|
Menjadi peran penting bagi pertumbuhan negara-negara disekitarnya, dan
merupakan jalur supply minyak dari Timur Tengah ke Eropa, Amerika dan Jepang.
|
Memudahkan bangsa asing menjajah indonesia
|
Pemanfaatan SDA yang sangat banyak
|
Menjadi medan terbuka yang dapat didekati dari segala arah
|
2.
|
Non Fisik;
Struktur Demografis, Keadaan dan kekayaan alam serta kemampuan penduduk
|
Banyaknya SDM yang dapat mempengaruhi perekonomian Indonesia, kekayaan
alam yang beraneka ragam wujud dan bentuknya
|
Pertumbuhan penduduk tidak sesuai dengan kondisi wilayah, SDA yang
terbatas akan cepat habis dipakai secara terus menerus
|
SDM dapat atau mampu mengelola SDA secara maksimal, dengan SDA
masyarakat Indonesia dapat lebih sejahtera
|
Banyak yang menganggur dan kurangnya lapangan kerja, akan terjadinya
bencana alam
|
3.
|
Lingkungan Internal;
Visi dan Misi, Budaya Organisasi, AN dan Hub. AN, dan Adm. Daerah
|
Mencegah
dominasi kewenangan pemerintah yang lebih tinggi dengan adanya sistem
desentralisasi.
|
Ketimpangan
antara daerah yang mempunyai sumber daya alam yang kaya dengan daerah yang
kurang mempunyai sumber daya alam.
|
Mengembangkan
potensi sumber daya manusia dan memanfaatkan sumber daya alam yang ada
didaerahnya.
|
Desentralisasi
berjalan lamban apabila penyelenggara pemerintahan yang menerimanya tidak
kreatif, tidak inovatif, tidak responsif dan rendah kapasitas SDM
aparaturnya.
|
4.
|
Lingkungan Eksternal;
Agama, Ideologi dan Pola, Rangka Dasar dan S. Politik, Eko.dan
Sosbud, Teknologi Informasi dan Komunikasi
|
Peranan
militer sebagai kekuatan sosial ikut menentukan haluan Negara, bertindak
sebagai pelopor, stabilisator dan dinamisator & ikut serta dalam pembangunan
nasional.
|
Ketersediaan
infrastruktur komunikasi yang masih minim mengakibatkan kesempatan setiap
orang untuk mendapatkan informasi dan pengetahuan menjadi terbatas.
|
Dengan
menggunakan media internet, pemerintah dan institusi pemerintahan sudah mulai
menerapkan pola pelayanan yang cukup efektif untuk masyarakat yang jauh.
|
Dengan
menggunakan media internet, pemerintah dan institusi pemerintahan sudah mulai
menerapkan pola pelayanan yang cukup efektif untuk masyarakat yang jauh.
|
Menjadi peran penting bagi pertumbuhan
negara-negara disekitarnya, dan merupakan jalur supply minyak dari Timur Tengah
ke Eropa, Amerika dan Jepang. Memudahkan bangsa asing menjajah Indonesia, pemanfaatan
SDA yang sangat banyak. Menjadi medan terbuka yang dapat didekati dari segala
arah. Banyaknya SDM yang dapat mempengaruhi perekonomian Indonesia, kekayaan
alam yang beraneka ragam wujud dan bentuknya. Pertumbuhan penduduk tidak sesuai
dengan kondisi wilayah, SDA yang terbatas akan cepat habis dipakai secara terus
menerus, SDM dapat atau mampu mengelola SDA secara maksimal, dengan SDA
masyarakat Indonesia dapat lebih sejahtera, Banyak yang menganggur dan
kurangnya lapangan kerja, akan terjadinya bencana alam. Letak astronomi Indonesia ialah diantara 950 dan 410 Bujur Timur, di antara 60 Lintang Utara dan 110 Lintang Selatan, yang berarti berada di daerah tropik.
Iklim tropik yang panas dan lembab menyebabkan tumbuh-tumbuhan hidup subur
sehingga dijumpai hutan-hutan yang cukup lebat. Agar hutan-hutan ini dapat
bermanfaat bagi penduduk dan sekaligus terjamin kelestariannya, maka perlu
dikelola, diatur pemanfaatannya dan sekaligus peremajaannya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ekologi Administrasi terdiri dua
terminology yaitu “Ekologi” dan “Administrasi” kedua terminology ini dapat
ditelusuri dari berbagai sudut. Setiap sudut pandang tersebut memberikan
pengertian yang berbeda. Hal ini disebabkan oleh latar belakang pengalaman,
pendidikan dan cara pandang dari para ahli yang bersangkutan.
Dalam menganalisa
Ekologi Administrasi negara Indonesia dipergunakan perincian faktor-faktor
ekologis sekalipun pembahasannya meliputi faktor-faktor ekologis yang beraspek
alamiah dan faktor-faktor ekologis yang beraspek kemasyarakatan, tetapi
berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu tekanannya pada aspek
kemasyarakatan, yang meliputi ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan
militer/hankam dipersiapkan Administrasi Negara, dalam satuan yang dulu disebut
Komando Penanggulangan Bencana Alam (Kopabenal), sekarang diubah menjadi Satuan
Koordinasi pelaksanaan Penanggulangan Bencana Alam (Satkorlak Penanggulangan
Bencana Alam).
B. Saran
Dalam Ekologi Administrasi Negara bahwa manusia
sebagai organisma hidup merupakan makhluk yang tertinggi dan sempurna. Jadi
dalam Eekologi terdapat ilmu kehidupan (biologi), yang mempelajari hubungan
pengaruh yang bersifat timbal balik antara alam sekitar dengan organisma hidup.
DAFTAR PUSTAKA
Husni Thamrin Pane, Administrasi Negara, Bagian I,
terjemahan dari Dimock, Marshall Edward, and Dimock, Gladys Ogdem, Public
Administration, Penerbit Yasaguna, Jakarta, 1966.
Atmosudirdjo, Prajudi, Dasar-Dasar
Administrasi, Management dan Office Management, cetakan VI, Jakarta, 1976.
Bews, Y.W., Human Ecology, Oxford
Universuty Press, London, 1935.
The Liang Gie, Unsur-Unsur
Administrasi, Suatu kumpulan karangan penerbit Karya Kencana, Yogyakarta, 1978.
Ateng Syafrudin, Pengaturan Koordinasi Pemerintahan di Daerah, Penerbit
Tarsito, Bandung, 1976.
0 comments:
Post a Comment